Cara Menyikat Gigi yang Baik & Benar

Kesehatan mulut dan gigi harus selalu kita jaga untuk menghindari terjadinya beberapa penyakit mulut dan gigi. Gigi yang jarang dibersihkan juga dapat memicu timbulnya bau mulut, sariawan, gusi bengkak dan bahkan yang lebih parah bisa memicu terjadinya penyakit pada gigi dan rongga mulut. Oleh karena itu, membersihkan gigi dan mulut sudah menjadi sebuah keharusan.

Salah satu cara untuk menjaga kebersihan mulut yaitu, dengan menggososk gigi secara teratur. Namun tahukah anda, meskipun kebiasaan ini hampir dilakukan setiap orang diseluruh dunia namun hanya sekitar 20% saja yang mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan benar, akibatnya meskipun anda rajin menggosok gigi namun tetap saja timbul masalah seperti bau mulut.

Berikut Cara Menyikat Gigi yang Benar

  1. Pegang sikat gigi senyaman mungkin, oleskan pasta gigi. Sikat atau sapukan sikat gigi depan secara naik turun dan pelan-pelan. Menyikat gigi dengan cara yang kasar atau terlalu keras bisa menipiskan lapisan gusi dan gigi menjadi sensitif. Pelan-pelan saja dan pastikan semua kotoran bagian-bagian mulut telah dibersihkan dengan baik
  2. Setelah bagian depan selesai, pindah ke bagian gigi kanan kemudian gigi kiri, cara menyikatnya sama seperti di bagian depan yaitu, dengan cara naik turun dari atas ke bawah
  3. Setelah bagian depan, kanan dan kiri sudah selesai dibersihkan sekarang menuju ke bagian gigi geraham. Sapukan secara pelan-pelan dan pastikan semua kotoran tersapu bersih oleh bulu sikat dan tidak ada kotoran yang tertinggal
  4. Setelah gigi geraham selesai dibersihkan, kita menuju gigi bagian dalam atas dan bawah. Sikat secara pelan dan merata
  5. Selain membersihkan gigi, jangan lupa juga bersihkan lidah dan langit-langit lidah serta bagian pipi samping kanan dan kiri. Lakukan dengan pelan saja. Memberihkan gigi dan lidah ini juga bisa mengurangi bau mulut hingga 80%
  6. Dalam menyikat gigi sebaiknya gunakan sikat yang berbulu lembut, tangkai lurus, kepala sikat kecil agar dapat menjangkau seluruh permukaan gigi dan jangan dengan tekanan yang keras karena dapat mengikis email dan gusi, terutama untuk gigi yang sensitif.
  7. Ritme menggosok gigi yang baik adalah dari 8-10 gosokan dan jeda waktunya 2-3 menit
  8. Untuk hasil yang maksimal juga bisa menggunakan obat kumur bilamana perlu untuk membersihkan secara menyeluruh bakteri yang menempel di gigi dan gusi
  9. Simpan sikat gigi di tempat yang bersih untuk menghindari sikat yang terinfeksi bakteri luar. Jangan lupa ganti juga sikat gigi setiap 3 bulan sekali. Gunakan sikat gigi untuk satu orang saja dan jangan bergantian karena dapat menyebabkan perpindahan bakteri dari orang satu ke orang yang lainnya
  10. Untuk pasien yang sedang dalam perawatan merapikan gigi (orthodonsi) dapat menggunakan sikat gigi khusus
  11. Gunakan benang gigi atau dental floss untuk membersihkan sisa makanan yang terselip pada sela-sela gigi. Tidak dianjurkan menggunakan tusuk gigi karena dapat mengiritasi gusi

Informasi Pelayanan : 
Klinik Gigi
Lantai 5 Gedung Onder De Bogen RS Panti Rapih Yogyakarta

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

 

Kita dan HIV

Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan epidemi HIV/AIDS tercepat di Asia. Kasus pertama di Indonesia dilaporkan tahun 1987, dan sejak itu sampai tahun 2009, 3.492 orang meninggal karena penyakit ini. Tahun 2006, epidemi HIV/AIDS di Indonesia paling banyak terdapat di kalangan pengguna narkoba suntik (penasun) sehingga penanganan utama saat itu adalah bagaimana mengurangi dampak buruk pada penasun.

Awal tahun 2007 dilaksanakan pengurangan dampak buruk penularan melalui jarum suntik. Pada tahun 2010 prevalensi penasun sudah mulai menurun secara bermakna, namun mulai muncul kasus HIV pada ibu rumah tangga sehingga mulai diintensifkan upaya pencegahan Penularan Melalui Transmisi Seksual (PMTS). Sementara itu, tahun 2011, mulai terjadi peningkatan penularan dari Ibu positif HIV kepada bayi-bayi yang dilahirkan. Tahun 2012, ditegaskan agar penanggulangan HIV/AIDS tidak boleh dipisahkan dari prioritas nasional pencapaian Millenium Development Goals ke-6 (MDGs-6). Sejak itulah, mulai dikembangkan Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) di tingkat Puskesmas. Dimana pelayanan HIV/AIDS mulai dari upaya pencegahan, tes HIV sedini mungkin, sampai kepada pengobatan dapat dilaksanakan di tingkat Puskesmas. Data dari Ditjen PP & PL Kemenkes RI, sejak 1 April 1987 sampai dengan 30 September 2014 tercatat kasus HIV 150.296 dengan kasus AIDS 55.799. Dan jumlah ini terus meningkat. Strategic Use of ARV (SUFA) adalah terobosan terkini yang di perkenalkan pada pertengahan 2013. Dengan kebijakan baru ini, setiap orang yang rentan atau berisiko terinfeksi HIV ditawarkan untuk melakukan tes. Bila hasilnya positif akan langsung ditawarkan untuk pengobatan dengan ARV. Dalam implementasinya, SUFA menekankan pada TOP (Temukan, Obati dan Pertahankan).

Temukan artinya menawarkan tes HIV kepada semua orang yg memiliki perilaku berisiko, penawaran tes HIV rutin kepada ibu hamil, pasien TB, Hepatitis, Infeksi Menular Seksual (IMS), pasangan ODHA. Untuk populasi kunci yang status HIV nya masih negatif, dilakukan tes ulang minimal setiap 6 bulan. Obati yang Ditemukan, yaitu memberikan pengobatan bagi mereka yang sudah memenuhi kriteria yaitu: memulai pengobatan Antiretroviral (ARV) secara dini. Pertahankan yang diobati. Artinya, memastikan pasien patuh minum obat seumur hidup dengan memberikan pendampingan terutama pada awal pengobatan, serta memberikan dukungan yang tepat dari keluarga, komunitas, kelompok dukungan sebaya dan layanan kesehatan.

Upaya-upaya yang dilakukan kementrian kesehatan Indonesia untuk penanggulangan HIV sangat bermakna. Menteri Kesehatan RI yang pada saat itu dijabat oleh Ibu dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH mendapat apresiasi tingkat global pada kegiatan International Conference on AIDS 2014 di Australia. Peserta pertemuan terharu saat Ibu Menkes RI menyatakan sebuah kalimat, “Do we want to kill them or save them? Because the easiest thing is to kill them”.

Apakah HIV Itu?
HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus, merupakan virus yang dapat menyebabkan acquired immunodeficiency syndrome atau AIDS. HIV menyerang sel pada sistem imun yang disebut sel CD4 atau sel T. Selanjutnya HIV merusak banyak sel CD4 sehingga kemampuan tubuh mengatasi infeksi menurun, namun sampai sekarang para ahli masih berjuang keras untuk mendapatkan obatnya dan masih memberikan harapan. Sementara itu dengan perawatan medis yang tepat, HIV dapat dikontrol. Antiretroviral therapy (ART) yang mulai digunakan sejak pertengahan 1990, secara dramatis dapat memperpanjang usia penderita HIV dan memperkecil risiko penularan. Sebelum era ART, orang yang terinfeksi HIV lebih cepat masuk ke stadium AIDS.

Tahapan HIV
HIV adalah penyakit yang progresif. Bila tidak ditangani penderita akan cepat masuk ke stadium AIDS. Terapi akan memperlama atau mencegah progresi dari satu tahapan ke
tahapan selanjutnya.

Cara Penularan HIV
Hanya cairan tertentu dari penderita yang terinfeksi HIV yang dapat menularkan virus ini, yaitu darah, semen (cum-ejakulasi), pre-seminal fluid (pre-cum), cairan rectum (anus), cairan vagina dan ASI (breast milk). Cairan ini harus kontak dengan membran mukosa atau jaringan yang rusak atau langsung masuk melalui jarum suntik (needle or syringe). Membran mukosa dapat dijumpai di rektum (anus), vagina penis dan mulut.

Apakah HIV bisa bertahan di luar tubuh?
HIV tidak bertahan lama bila di luar tubuh dan tidak bisa berreproduksi. HIV juga tidak menular melalui air atau udara, serangga termasuk nyamuk atau kutu, air liur, air mata atau keringat. Belum pernah ada laporan HIV tertular melalui ludah. Kontak biasa seperti bersalaman atau bebagi piring atau melalui dudukan toilet (toilet seats) juga tidak menularkan HIV.

Gejala Infeksi HIV
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah terkena infeksi HIV atau tidak adalah dengan menjalani tes HIV. Hal ini disebabkan penderita HIV tidak selalu memiliki gejala, bahkan bisa sampai 10 tahun atau lebih tanpa gejala. Beberapa penderita HIV dilaporkan mengalami flu-like symptoms namun dengan derajat yang sangat berat (“the worst flu ever”) pada 2 sampai 4 minggu setelah paparan. Gejala yang muncul bisa berupa demam, pembesaran kelenjar limfe, sakit tenggorokan, dan kulit kemerahan. Gejala ini akan hilang dengan kisaran beberapa hari sampai beberapa minggu. Selama tahap ini, penderita HIV sangat infeksius dan dapat menularkannya ke orang lain.

Bagaimana Risiko Pekerja Kesehatan Tertular HIV Selama Bekerja?
Risiko pekerja kesehatan tertular virus HIV selama bekerja sangat kecil. Risiko utama penularan HIV adalah bila tertusuk jarum atau instrumen tajam lain yang terkontaminasi HIV, walaupun sebenarnya risiko ini juga kecil. Para ahli berpendapat, risiko tertular melalui jarum kurang dari 1%.

Pengobatan HIV
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi. It can’t be cured but can be treated. Antiretroviral therapy (ART), secara dramatis dapat memperpanjang usia dan menurunkan risiko penularan. Sangat penting untuk dilakukan test HIV terutama orang yang berisiko sehingga terapi akan memberikan outcome yang baik. Tentu saja hal terpenting dan terbaik adalah menghindari risiko tertular.

Baca juga tautan berikut ini:
https://pantirapih.or.id/rspr/klinik-carlo-rs-panti-rapih-bagi-pasien-hiv-aids/

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Dian Pratiwi, M.Sc., Sp.PD-KHOM
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi dan Onkologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)

 

Informasi Pelayanan : 
Klinik Carlo
Lantai 1 Gedung Onder De Bogen RS Panti Rapih Yogyakarta

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

Empty Sella Syndrome

Sahabat Panti Rapih pasti akhir-akhir ini mengikuti berita dari seorang artis tanah air yang didiagnosis dengan Empty Sella Syndrome, sebenarnya apa yang dimaksud dengan Empty Sella Syndrome?

Untuk memahaminya kita berawal dari mengenal otak kita, otak kita memiliki beberapa komponen salah satu komponen terpenting dikenal dengan kelenjar hipofise yang terletak dibagian dasar otak dan berbentuk seperti tonjolan bertangkai.

Kelenjar hipofise ini merupakan kelenjar super, Hipofise memiliki peran sangat penting dalam kontrol dalam hormonal dalam tubuh manusia, yang dikenal dengan Hypothalamic-Pituitary-Adrenal Axis (HPA axis). Hipofise ini berperan dalam produksi hormon-hormon penting seperti hormon kortisol, hormon prolaktin, dan hormon pertumbuhan (growth hormone).

Hipofise yang sangat penting ini memiliki tempat untuk duduk di tulang tengkorak kita yang dikenal dengan Sella Turcica, Sella Turcica ini berbentuk seperti pelana cekung yang merupakan tempat kelenjar hipofise, dengan kata lain Sella Turcica tidak pernah kosong karena merupakan tempat duduk bagi kelenjar hipofise.

Syndrome memiliki arti kumpulan gejala maka Empty Sella Syndrome berarti kumpulan berbagai gejala karena kosongnya Sella Turcica atau tidak tampaknya hipofise. Empty Sella Syndrome dapat ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan CT Scan atau MRI otak. Seseorang dengan Empty Sella Syndrome mungkin tidak bergejala atau mungkin memiliki gejala akibat hilangnya sebagian atau seluruh fungsi hipofisis (contohnya sakit kepala, libido seks yang  rendah, dan impotensi)

Terdapat dua jenis Empty Sella Syndrome yaitu primer dan sekunder. Pada Empty Sella Syndrome primer terjadi bila terdapat kebocoran disekitar kelenjar pituitari sehingga cairan tulang belakang untuk mengisi sebagian atau seluruhnya sella tursika yang menyebabkan kelenjar mendatar di sepanjang dinding interior rongga sella tursika dapat mengganggu fungsi normal testis dan ovarium.

Empty Sella Syndrome sekunder disebabkan oleh gangguan kelenjar pituitari akibat cedera, pembedahan, atau radiasi. Gejala yang muncul mencerminkan hilangnya fungsi hipofisis, misalnya berhentinya periode menstruasi, infertilitas dan kelelahan

Pengobatan untuk disfungsi endokrin yang terkait dengan malfungsi hipofisis bersifat simtomatik dan suportif, pada beberapa kasus yang  menyebabkan masalah medis lainnya maka terapi pembedahan mungkin diperlukan.

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Esdras Ardi Pramudita, M.Sc, Sp.N
(Dokter Spesialis Neurologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)

 

Informasi Pelayanan : 
Klinik Saraf
Lantai 5 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

Nutrisi Tepat, Anak Tumbuh Sehat dan Kuat

Pertumbuhan (growth) adalah perubahan dan pematangan fungsi fisik meliputi pertambahan tinggi, berat badan, volume darah, pertumbuhan tulang, perubahan sistem saraf, dan perubahan-perubahan fisik lainnya. Sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dengan pola teratur, menyangkut diferensiasi sel-sel tubuh, organ dan sistem organ sehingga dapat menjalankan fungsinya masing-masing, serta perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Terdapat 3 faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu:

  1. Faktor keturunan atau herediter, yaitu sifat atau kondisi bawaan yang diturunkan dari orang tua.
  2. Pertumbuhan dan pematangan fisik, yang sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi, perawatan kesehatan dan perawatan anak secara umum.
  3. Stimulasi lingkungan, berpengaruh terhadap aspek psikososial atau proses pembelajaran yang mendorong perkembangan anak. Keadaan gizi pada usia bayi dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan, pertumbuhan, serta perkembangan bayi dan anak pada waktu sekarang dan kelak setelah dewasa. Pada masa kanak kanak, proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat cepat.

Apabila asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan maka akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak yang menyebabkan ketidakmampuan otak berfungsi secara normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan nutrisi menyebabkan pertumbuhan badan tergangggu, diikuti dengan ukuran otak yang juga kecil, jumlah sel darah otak berkurang dan terjadi ketidakmatangan dan ketidaksempurnaan organisasi biokimia dalam otak yang dapat menimbulkan kelainan-kelainan fisik maupun mental. Oleh sebab itu, bayi dan anak-anak sangat membutuhkan nutrisi yang tepat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya agar berjalan dengan sempurna. Sumber nutrisi yang paling tepat untuk bayi pada kehidupan pertamanya adalah ASI (Air Susu Ibu), karena memiliki nutrisi yang paling tinggi dan lengkap dibandingkan dengan makanan yang dibuat oleh manusia ataupun susu yang dihasilkan oleh hewan seperti sapi, kerbau, atau kambing. Menurut Depkes (2003), ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa diberi makanan dan minuman lain sejak dari lahir hingga usia 6 bulan, kecuali pemberian obat dan vitamin. Adapun nutrisi yang terkandung dalam ASI adalah sebagai berikut:

1. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa (jumlahnya dua kali lipat daripada susu formula). Di dalam usus, laktosa akan mengalami fermentasi menjadi asam laktat yang memberikan keadaan yang menguntungkan bagi kesehatan saluran cerna bayi. Kandungan karbohidrat yang lain adalah glukosa, galaktosa, dan glukosamin. Galaktosa penting untuk pertumbuhan otak dan sumsum tulang belakang untuk pembentukan system saraf. Glukosamin mampu memacu pertumbuhan Lactobacillus bifidus yang akan memberikan keuntungan bagi kesehatan bayi.

2. Protein
Protein dalam ASI lebih banyak mengandung whey dan lactalbumin yang lebih mudah diserap oleh usus bayi. Sedangkan protein susu sapi lebih banyak mengandung chasein yang lebih sukar dicerna oleh usus bayi.

3. Lemak
Lemak utama ASI adalah omega-3, omega-6, AA, dan DHA, merupakan komponen penting pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf. Pencernaan lemak secara baik dilakukan oleh lipase yang juga banyak terkandung di dalam ASI sehingga mampu menyediakan cukup energi untuk pertumbuhan bayi.

4. Vitamin
ASI juga kaya akan vitamin A dan beta karoten yang berfungsi menjaga kesehatan mata, mendukung pembelahan sel, meningkatkan sistem kekebalan atau daya tahan tubuh, dan mendukung pertumbuhan. Selain itu, ASI juga mengandung vitamin B, C, D, E dan K dalam jumlah yang sesuai dengan perkembangan, kondisi, dan kebutuhan bayi.

5. Mineral
ASI memiliki mineral yang lengkap dan cukup untuk memenuhi semua kebutuhan bayi. Mineral yang dikandung antara lain kalsium, magnesium, zink, Cu, zat besi, pospor, mangan, dan sebagainya sangat berperan dalam meningkatkan system daya tahan tubuh, menunjang pertumbuhan tulang, pembentukan sel darah merah, dan sebagainya.

6. Elektrolit
ASI mengandung elektrolit (natrium, kalium, dan klorida) dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan susu sapi sehingga tidak memberatkan kerja ginjal.

7. Enzim dan Hormon, serta Faktor Kekebalan
Hormon dan enzim dalam ASI sangat penting untuk sistem pencernaan dan proses pertumbuhan bayi. ASI juga mengandung faktor kekebalan yang berfungsi sebagai anti inflamasi, anti bakteri, anti virus, anti bakteri, dan anti parasit. Setelah melewati usia 6 bulan, ASI sudah tidak mampu lagi memenuhi semua kebutuhan nutrisi bayi sehingga bisa mulai dikenalkan dengan berbagai bahan makanan yang disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan tetap memberikan ASI hingga berusia 2 tahun. Usia 6-12 bulan merupakan titik awal bagi kemampuan bayi untuk mengkonsumsi berbagai bahan makanan untuk periode usia selanjutnya.

Pemberian makanan pada bayi harus bertahap, disesuaikan dengan perkembangan, kemampuan, dan ketrampilannya agar tidak menimbulkan masalah makan dimasa mendatang. Bayi dikatakan sudah siap menerima makanan pendamping  bila sudah mampu menggerakkan lidah dari depan ke belakang, mampu menahan kepalanya dengan stabil, mulai tertarik pada makanan dengan memasukkan apa saja ke dalam mulutnya, dan masih tampak lapar walaupun sudah minum ASI.

Agar MP-ASI untuk bayi dapat diberikan dengan tepat, maka harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Berikan sedikit demi sedikit dan bertahap sesuai dengan perkembangan ketrampilan dan perkembangan bayi.
2. Berbahan dasar bahan makanan lokal yang mudah didapat, misalnya beras merah, tepung beras, kentang, pisang, dan sebagainya. Mulai perkenalkan dengan aneka sayur dan buah segar.
3. Jangan menambahkan gula atau garam, agar bayi mengenali rasa asli dari setiap bahan makanan.
4. Jangan terlalu banyak mencampur bahan makanan dalam sekali pemberian. Amati tanda-tanda yang terjadi pada bayi jika ada gejala alergi makanan.
5. Perhatikan tekstur makanan dan jenis bahan makanan, berikan sesuai dengan perkembangan dan kemampuan bayi.
6. Usahakan memilih bahan makanan yang alami daripada instan. Hal ini untuk meminimalkan adanya bahan-bahan kimia sepertipengawet, penguat rasa, pewarna, pengental, dan sebagainya.
7. Perhatikan kebersihan bahan makanan dan alat yang digunakan untuk mengolah dan menyajikannya.

Anak adalah anugrah yang dititipkan Tuhan kepada orangtua. Oleh sebab itu, anak harus dirawat dan dijaga sebaik-baiknya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Salah satu caranya adalah dengan memberikan nutrisi dengan jumlah, jenis, dan cara yang tepat.

Artikel ini ditulis oleh:
Therecya Wulandari, S.Gz.

Informasi Pelayanan : 
Klinik Gizi
Lantai 4 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

 

Pekan Menyusui Dunia

Pekan Menyusui Dunia (World Breastfeeding Week) 1 sampai 8 Agustus 2022 mengangkat tema: Melangkah Maju untuk Menyusui. Mendidik dan Mendukung (Step up for Breastfeeding, Educate and Support). Pada pekan tersebut akan fokus pada penguatan kapasitas semua pihak yang harus berperan melindungi, mempromosikan dan mendukung proses menyusui di berbagai lapisan masyarakat.

Para pihak atau aktor yang terkait dengan proses menyusui harus membentuk rantai dukungan yang hangat (warm chain of support for breastfeeding). Aktor yang menjadi sasaran dalam hal ini termasuk pemerintah, sistem kesehatan, tempat kerja, keluarga, dan masyarakat luas, akan diberi informasi, dididik, dan diberdayakan untuk memperkuat kapasitas mereka, dalam menyediakan dan mempertahankan lingkungan yang ramah menyusui bagi ibu, di seluruh dunia pasca pandemi COVID-19.

Menyusui adalah kunci untuk strategi pembangunan berkelanjutan pasca-pandemi COVID-19, karena mampu meningkatkan pemenuhan gizi, memastikan ketahanan pangan dan mengurangi ketidaksetaraan antar dan di setiap wilayah dalam sebuah negara. Tema tersebut menyoroti hubungan antara menyusui dan nutrisi yang baik, ketahanan pangan dan pengurangan kesenjangan. Kampanye Rantai Hangat menempatkan pasangan ibu-bayi sebagai inti kegiatan. Program ini berusaha menghubungkan berbagai aktor di sektor kesehatan, komunitas, dan tempat kerja ibu untuk memberikan perawatan yang berkesinambungan selama 1.000 hari pertama bayi.

Mempromosikan praktik perawatan kesehatan yang mendukung keberhasilan menyusui selalu menjadi fokus kita semua, terutama di bidang peningkatan kapasitas dan cakupan menyusui secara eksklusif. Sejak 2009, WABA mempromosikan Inisiatif Ramah Bayi yang Diperluas atau ‘the Expanded Baby Friendly Initiative’ (EBFHI) yang diluncurkan oleh WHO/UNICEF dan ini kemudian menjadi dasar konseptual untuk Rantai Dukungan Hangat untuk Menyusui.

Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI (The International Code of Marketing of Breastmilk Substitutes) atau Kode dibuat untuk melindungi dan mempromosikan menyusui dengan memastikan penggunaan yang tepat dari susu formula sebagai pengganti ASI bila diperlukan, dan praktik pemasaran yang etis. Untuk menghidupkan kembali dan memperkuat pemantauan berkelanjutan dan penilaian berkala terhadap Kode tersebut, Jaringan untuk Pemantauan Global atau ‘the Network for Global Monitoring and Support for Implementation of the International Code of Marketing of Breast-milk Substitutes and Subsequent relevant World Health Assembly Resolutions’ (NetCode) telah mengembangkan perangkat berisi protokol, panduan, dan alat yang relevan. Salah satunya adalah untuk melindungi rantai dukungan yang hangat untuk menyusui (the warm chain of support for breastfeeding).

Pada Jumat, 28 April 2022 WHO melaporkan tingkat yang mengejutkan dari pemasaran susu formula, yang ditujukan sebagai pengganti ASI. Laporan yang merinci praktik pemasaran eksploitatif yang digunakan oleh industri susu formula bayi senilai US$ 55 miliar, menunjukkan orang tua, terutama ibu, secara diam-diam dan terus-menerus menjadi sasaran ‘marketing online’.

Laporan WHO tersebut berjudul ‘cakupan dan dampak strategi pemasaran digital untuk mempromosikan pengganti ASI’ (scope and impact of digital marketing strategies for promoting breast-milk substitutes), telah menguraikan teknik pemasaran digital yang dirancang untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat keluarga baru, tentang cara memberi makan bayi mereka. Melalui perangkat aplikasi, kelompok pendukung virtual atau ‘klub bayi’, influencer media sosial berbayar, program promosi dan kompetisi, serta forum atau layanan konsultasi, perusahaan susu formula telah membeli atau mengumpulkan informasi pribadi, dan mengirimkan promosi yang bersifat personal kepada ibu hamil dan ibu baru.

Negara harus meningkatkan langkah yang lebih luas dalam mendukung ibu untuk menyusui secara eksklusif. Komponen aktor hangat lainnya, yaitu sistem kesehatan, tempat kerja, keluarga, dan masyarakat luas juga wajib berperan serta, dalam mendukung ibu menyusui dan mengatasi hebatnya pemasaran susu formula sebagai pengganti ASI. Susu formula adalah bagian dari produk berisiko lainnya seperti tembakau, alkohol atau barang tidak sehat yang mengutamakan omset penjualan, di atas pertimbangan kesehatan dan kesejahteraan bayi.

Sumber: https://dokterwikan.com/

Artikel ini ditulis oleh:
DR. dr. FX. Wikan Indrarto, Sp.A
(Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)

 

 

Informasi Pelayanan : 
Klinik Tumbuh Kembang Anak
Lantai 3 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

 

Hari Hepatitis Sedunia

Hari Hepatitis Sedunia (World Hepatitis Day) diperingati setiap tahun pada tanggal 28 Juli, untuk meningkatkan kesadaran akan virus hepatitis, yang menyebabkan peradangan hati, gagal hati (sirosis) atau penyakit hati parah (fulminan) dan kanker hati (hepatoma).

Kejadian infeksi virus hepatitis ini berupa ribuan infeksi hepatitis virus akut yang terjadi pada anak, remaja dan orang dewasa setiap tahun. Sebagian besar infeksi hepatitis akut menyebabkan penyakit ringan dan bahkan tidak terdeteksi. Tetapi dalam beberapa kasus, hepatitis dapat menyebabkan komplikasi dan berakibat fatal. Pada tahun 2019 saja, diperkirakan 78.000 kematian terjadi di seluruh dunia akibat komplikasi infeksi hepatitis A hingga E akut.

Upaya global memprioritaskan penghapusan infeksi khusus hepatitis B, C dan D. Tidak seperti hepatitis virus akut, 3 jenis infeksi tersebut menyebabkan hepatitis kronis yang berlangsung selama beberapa dekade, dan berujung pada lebih dari 1 juta kematian per tahun akibat sirosis dan kanker hati. Ketiga jenis infeksi hepatitis kronis ini bertanggung jawab atas lebih dari 95% kematian karena hepatitis. Meskipun sudah tersedia panduan dan alat untuk mendiagnosis, mengobati, dan mencegah hepatitis virus kronis, layanan ini sering kali tidak terjangkau oleh masyarakat, dan terkadang hanya tersedia di rumah sakit rujukan atau khusus saja.

Tema peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2022 adalah perawatan hepatitis lebih dekat (bringing hepatitis care closer to you). Saat ini diperlukan upaya mendekatkan layanan hepatitis ke fasilitas kesehatan primer dan masyarakat luas, sehingga lebih banyak warga memiliki akses yang lebih baik ke layanan diagnosis, pengobatan dan perawatan, apa pun jenis hepatitisnya.

Pesan kunci kampanye kali ini meliputi 5 hal sebagai berikut:
– Membangun layanan hepatitis berkualitas tinggi, dengan memastikan setiap orang memiliki akses ke layanan hepatitis yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan yang adil, efektif, efisien, tepat waktu dan dengan kualitas yang dapat diterima
– Membentuk layanan hepatitis sedekat mungkin dengan rumah pasien, dengan desentralisasi perawatan hepatitis ke fasilitas kesehatan perifer, berbasis komunitas dan tempat lain di luar rumah sakit
– Mempromosikan pembagian tugas dengan melibatkan para dokter dan tenaga kesehatan non-spesialis yang terlatih di bidang ini
– Mengintegrasikan dan menghubungkan perawatan hepatitis dengan layanan kesehatan masyarakat yang ada, karena pengobatan hepatitis dapat diperluas dan digabungkan dengan layanan perawatan primer, HIV, narkoba, serta layanan kesehatan warga binaan di penjara
– Memastikan sistem kesehatan yang tangguh, adil dan kuat, karena didanai dan dilengkapi secara memadai untuk memberikan perawatan hepatitis yang berkualitas kepada semua orang

Segenap warga masyarakat diingatkan untuk mendidik diri sendiri dan berperan untuk menghentikan penularan hepatitis di masyarakat. Berkonsultasi dengan dokter keluarga dan pastikan tes dan pengobatan tepat waktu untuk mencegah sirosis dan kanker hati. Pastikan ibu menjalani tes hepatitis B jika hamil, tes karena ini dapat mencegah penularan ke bayi. Selain itu, juga pastikan setiap bayi divaksinasi hepatitis B dalam waktu 24 jam setelah lahir.

Untuk segenap pemimpin global, diharapkan untuk fokus pada desentralisasi layanan kesehatan untuk hepatitis ke fasilitas kesehatan tingkat rendah, layanan kesehatan primer dan layanan terkait penyakit lainnya seperti HIV, pengurangan dampak buruk narkoba, dan layanan warga binaan di penjara. Selain itu, juga memprioritaskan perawatan hepatitis yang berpusat pada orang dengan  penjaminan pendanaan yang memadai, termasuk mobilisasi dana domestik. Juga mewujudkan cakupan kesehatan semesta atau UHC (Universal Health Coverage) untuk semua orang yang hidup dengan hepatitis B dan C kronis.

Pada 21 April 2022 pertama kali dilaporkan adanya 169 kasus hepatitis akut misterius di 11 negara Eropa dan 1 negara Amerika. Kasus telah dilaporkan di Inggris (114), Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9), Denmark (6), Irlandia (< 5), Belanda (4), Italia (4), Norwegia (2), Prancis (2), Rumania (1), dan Belgia (1). Kasus hepatitis ini menyerang anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun, 17 anak (sekitar 10%) membutuhkan tindakan transplantasi hati, dan setidaknya satu kematian telah dilaporkan.

Hepatitis akut ini ditandai dengan peningkatan yang nyata kadar enzim hati dalam darah. Banyak kasus memiliki gejala sakit perut, diare dan muntah, dan peningkatan kadar aspartate transaminase (AST) atau alanine aminotransaminase (ALT) yang lebih besar dari 500 IU/L dan kulit berwarna kuning (ikterus). Sebagian besar kasus tidak mengalami demam. Virus umum yang menyebabkan hepatitis virus akut (virus hepatitis A, B, C, D dan E) tidak terdeteksi dalam kasus ini. Namun demikian, adenovirus tipe F 41 telah terdeteksi dalam 18 dari setidaknya 74 kasus. SARS-CoV-2 diidentifikasi dalam 20 kasus dan 19 terdeteksi dengan koinfeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Perkembangan penyakit hepatitis akut misterius di Indonesia hingga hari Jumat, 24 Juni 2022 lalu tercatat sebanyak 70 kasus dugaan yang tersebar di 21 provinsi, paling banyak di Jakarta, dan sebanyak 40 pasien adalah ‘discarded’ atau dikeluarkan dari dugaan kasus tersebut, karena penyebabnya sudah diketahui, sehingga tidak masuk dalam kelompok hepatitis akut ini. Gejala klinis paling banyak terjadi adalah demam sebanyak 76 persen, kemudian diikuti mual, muntah dan jaundice atau kulit berwarna kuning. Gejala klinis ini jelas berbeda dari yang dilaporkan di Inggris, di mana jaundice (warna kekuningan pada kulit atau bagian putih mata) menjadi gejala utama, baru kemudian diikuti muntah, lethargy (rasa lelah yang parah) dan diare.

Target global adalah mencapai eliminasi hepatitis pada tahun 2030. Untuk mencapainya, setiap negara perlu untuk mencapai target spesifik. Pertama, mengurangi infeksi baru hepatitis B dan C hingga 90%. Kedua, mengurangi kematian terkait hepatitis akibat sirosis hati dan kanker sebesar 65%. Ketiga, memastikan bahwa setidaknya 90% orang dengan virus hepatitis B dan C terdiagnosis. Dan keempat, setidaknya 80% dari kasus hepatitis yang memenuhi syarat menerima pengobatan yang tepat.

 

Sumber: https://dokterwikan.com/

Artikel ini ditulis oleh:
DR. dr. FX. Wikan Indrarto, Sp.A
(Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)

 

Informasi Pelayanan : 
Klinik Saluran Cerna & Hati
Lantai 4 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

 

Okupasi Terapi

Okupasi Terapi
Profesi kesehatan yang menangani pasien / klien dengan gangguan fisik dan atau mental baik yang bersifat sementara atau menetap dengan menggunakan aktifitas terapeutik yang disesuaikan untuk membantu mempertahankan atau meningkatkan kemampuan fungsional pasien pada komponen kinerja okupasional (senso-motorik, persepsi, kognitif, social dan spiritual ) dan area kinerja okupasional (aktifitas sehari – hari /Activity Dailly Living/ADL, produktivitas/Productivity, dan pemanfaatan waktu luang/Leisure Activity) sehingga pasien/klien mampu meningkatkan kemandirian, derajat kesehatan dan partisipasi di masyarakat sesuai perannya.

Tujuan Okupasi Terapi
Membantu seseorang menjadi mandiri dalam beraktivitas baik dengan alat bantu ataupun tanpa alat bantu karena kemandirian sangat penting untuk pasien penca
terlebih bagi orang yang bukan penca dari lahir. Mereka harus belajar dari awal.
Okupasi Terapis dapat menerapi pasien kondisi:
a. Pediatri (Anak-anak) seperti Autis, ADHD (Attention Devisite Hiperactive Dysorder), Asperger Syndrome, Down Syndrome, Mental Retardasi, Keterlambatan Perkembangan (DD), Gangguan Belajar (Learning Disability),Cerebral Palsy (CP)
b. Kasus Neurologi seperti pasien pasca Stroke, Traumatic Brain Injury, Low Back Pain, Parkinson, GBS (Guillain – Barre Syndrome)
c. Kasus Muskuloskeletal antara lain Remathoid Arthitis, Scoliosis, Frozen Shoulder, Carpal Tunnel Syndrome, Trigger Finger, dsb
d.Kasus Orthopedi seperti rehabilitasi pasca operasi fraktur (patah tulang), dislokasi sendi, dsb
e. Geriatri (Orang tua) yang biasa menderita demensia, terganggunya pola makan atau tidur, masalah kesehatan, keseimbangan gerak, keseimbangan, baal/kesemutan, dsb


A. Aktivitas sehari-hari
Okupasi terapis melatih pasien agar dapat melakukan aktivitas sehari – hari secara mandiri seperti memakai/melepas/mengancingkan baju, transfer dari kursi roda ke toilet/kursi/tempat tidur, makan, minum, mandi, berhias, menggosok gigi, membersihkan setelah BAB/BAK dll
Contoh:
a. Okupasi terapis melatih bagaimana pasien post amputasi kedua tangan bisa makan minum sendiri. Jika diperlukan okupasi terapis akan mendesain alat bantu untuk makan agar pasien bisa makan sendiri
b. Melatih pasien stroke untuk transfer dari tempat tidur ke tempat lain, melatih pasien stroke untuk menerapi/melatih dirinya sendiri (tangan yang kuat untuk menggerakkan tangan yang lemah, melatih keseimbangan tubuh pasien, melatih pasien untuk meningkatkan kekuatan gerak otot-otot tangan dan kaki dengan melalui aktivitas, dilatih untuk menggerakkan jari – jari tangan dengan melalui aktivitas), melatih pasien

B. Aktivitas Produktif
Okupasi terapis melatih penyandang cacat untuk dapat melakukan kegiatan yang produktif, seperti sebelum mengalami kecacatan. Misalnya aktivitas menjahit untuk pasien dengan kecacatan satu tangan, pasien dilatih untuk memaksimalkan fungsi tangannya baik dengan alat bantu maupun tanpa alat bantu, dapat juga dengan memodifikasi alat kerja tersebut. Melatih pasien dalam melakukan aktivitas rumah tangga seperti mencuci, menyetrika baju, memasak, dsb dengan memaksimalkan kemampuannya dengan memodifikasi alat maupun tanpa modifikasi. Pada prinisipnya setiap pasien dilatih bagaimana ia bisa mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Yang dapat anda lakukan sebagai kader RBM membantu paca untuk tetap menggunakan kemampuan fisiknya secara optimal untuk melakukan aktivitas produktif, mendesain alat kerja paca kalau memang ada kesulitan dalam menggunakannya.

C. Aktivitas di Waktu Luang
Okupasi terapis juga memikirkan tentang kegiatan di waktu luang misalnya bermain/kegiatan yang sifatnya menyenangkan bagi pasien/hal yang bisa dilakukan oleh pasien yang bersifat rekreasi untuk mengisi waktu luang. Misalnya melukis, membuat kerajinan tangan, dll

D. Aksesibilitas Lingkungan
Bagi rumah yang aksesibilitasnya kurang memenuhi syarat bagi penyandang cacat, Okupasi Terapi akan mendesain lingkungan yang dapat diakses oleh penyandang cacat untuk menunjang kemandirian penyandang cacat dalam beraktivitas dirumah.
Yang dapat anda lakukan sebagai kader RBM adalah melihat lingkungan sekitar paca apakah sudah dapat dengan mudah diakses oleh paca atau belum? Kalau belum tentunya anda dapat memberi masukan/saran kepada anggota keluarga paca/paca untuk mendesain lingkungannya sehingga mudah untuk diakses.
Misalnya:
1. Bagaimana kamar mandi yang bisa digunakan / akses untuk penyandang cacat?desain yang ideal untuk kamar mandi adalah kursi roda dapat leluasa keluar masuk kamar mandi (cukup luas untuk paca dengan kursi roda)
2. Dikanan/ kiri terdapat handrail / pegangan, sehingga aman bagi paca
3. Kloset duduk (kalau tidak ada dapat dibuatkan kursi yang berlubang)
4. Shower (kalau tidak ada bak mandi diusahakan tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah), sehingga mudah dijangkau oleh paca tanpa merepotkan anggota keluarga lain
5. Kran air bertangkai panjang sehingga mudah digunakan oleh paca
6. Lantai kamar mandi terbuat dari bahan yang tidak licin sehingga aman untuk paca
7. Bagaimana kursi roda bisa masuk ke setiap ruangan? Usahakan lebar pintu cukup untuk keluar masuk kursi roda (Âą 100cm), sehingga memudahkan paca dalam bermobilitas tanpa mengganggu anggota keluarga lain
8. Untuk kondisi disekitar lingkungan rumah mungkin jalan menanjak/menurun, sebaiknnya untuk menjaga keselamatan penyandang cacat diberi handrail/pegangan ditempat – tempat yang sering dilalui oleh paca
9. Kondisi lantai juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan, karena lantai yang terbuat dari bahan licin (keramik) akan lebih membahayakan paca
10. Pintu rumah / kamar / kamar mandi juga penting untuk diperhatikan, pilih desain pegangan pintu yang bertangkai dan terbuat dari bahan yang ringan sehingga paca dengan mudah dapat membuka / menutup pintu

Okupasi Terapi juga melibatkan keluarga dalam melatih penyandang cacat karena peran keluarga sangat penting dalam kehidupan penyandang cacat. Anda sebagai kader RBM tentu juga harus melibatkan keluarga paca dalam hal ini sehingga program dapat terlaksana. Semua ini dengan harapan dapat membantu kemandirian penyandang cacat dan meningkatkan rasa percaya diri karena dapat melakukan aktivitas secara mandiri tanpa tergantung orang lain.

 

 

Baca juga artikel:
https://pantirapih.or.id/rspr/layanan-rehabilitasi-medik-rs-panti-rapih/
https://pantirapih.or.id/rspr/dilema-anak-telat-bicara/
https://pantirapih.or.id/rspr/low-back-pain/
https://pantirapih.or.id/rspr/paket-fisioterapi-rs-panti-rapih/

Informasi Pelayanan : 
Instalasi Rehabilitasi Medik
Lantai 1 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta
Senin – Sabtu, pk 07.00- 16.00 WIB
Hari Minggu dan tanggal merah tutup
Telepon : 0274 – 563333 ext 1012

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

 

Tindakan Laser di Klinik Estetika Lucia RS Panti Rapih

Teknologi laser, biasa digunakan untuk penanganan penuaan dini kulit yang disebabkan paparan sinar matahari dan kondisi-kondisi estetik lain yang sering ditemukan.

Tujuannya adalah untuk mengembalikan kesehatan kulit dan memperbaiki penampilan dengan menghilangkan pigmentasi, kulit kasar dan kerutan halus. Pada penuaan kulit, secara alamiah akan terjadi penipisan kulit dan penurunan elastisitasnya.

Proses penuaan kulit ini dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan faktor dari luar, yang biasanya disebabkan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan. Masalah kulit yang sering timbul adalah perubahan tekstur kulit menjadi kasar dan berkerut, munculnya hiperpigmentasi pada kulit dan kekendoran serta kerapuhan kulit.

Teknologi laser dapat mengurangi tekstur kasar dan kerutan pada kondisi tersebut di atas dan mengatasi hiperpigmentasi yang muncul.

Laser bekerja secara selektif melalui mekanisme panas yang diserap oleh kulit, dan menghasilkan berbagai respon pada jaringan kulit.

Kegunaan terapi laser pada berbagai masalah kulit, terutama adalah untuk penanganan hiperpigmentasi, kulit kasar dan kerutan, serta menghilangkan tatto dan tanda lahir.
– Memperbaiki tekstur kulit dengan mengurangi kerutan dan mengatasi permukaan kulit yang kasar, serta pori-pori besar, melalui peningkatan produksi kolagen dan ketebalan lapisan dermis.
– Menghilangkan bercak hiperpigmentasi dengan mengurangi sel-sel kulit yg mengandung pigmen.
– Menghilangkan tatto, dengan cara merusak butiran tinta oleh panas yang dihasilkan laser.

Laser Fractional Nd-YAG dan Laser Fractional CO2 merupakan dua jenis laser yang saling melengkapi untuk penanganan masalah-masalah tersebut di atas.

Jika Anda mengalami masalah pada kulit dan ingin mengembalikan kesehatan kulit silakan konsultasi ke Klinik Estetika Lucia. Klinik ini menyediakan layanan konsultasi dokter, berbagai tindakan medis seperti chemical peeling, mikrodermabrasi, microneedling, yang akan direkomendasikan oleh dokter Sp.KK sesuai dengan kebutuhan tiap pasien.

Link terkait: https://pantirapih.or.id/klinikestetika/

Informasi Pelayanan : 
Klinik Estetika Lucia
Lantai 5 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

 

Pencegahan Jatuh di Rumah Sakit

Kejadian jatuh di RS sering terjadi karena beberapa faktor. Oleh karena itu, kami memberikan Tips Pencegahan Jatuh di RS untuk Sahabat Sehat Panti Rapih.

Definisi
Jatuh adalah suatu peristiwa dimana seorang mengalami jatuh dengan/atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tak sengaja/tak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan/atau tanpa menciderai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi, faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin) (Morse Falls Risk Assesmen Tools th 2022).
Jatuh adalah ketika seorang pasien anak belajar berjalan atau pada saat berjalan karena faktor risiko lingkungan, atau anak/bayi dengan tidak sengaja dijatuhkan oleh orang tua atau pengasuh (Humpty Dumpty Falls Risk Assesmen Scale).

Faktor Penyebab Pasien Jatuh
1. Cara berjalan meliputi; kesadaran pasien akan keterbatasan dirinya dalam melakukan aktivitas
2. Lingkungan: penerangan kurang, lantai licin, pengaman tempat tidur yang tidak dipasang dll
3. Usia: pada anak-anak yang mulai belajar jalan sangat memungkingkan untuk jatuh
4. Keadaan umum pasien: pada pasien yang gelisah, berontak, pikun
5. Alat bantu yang digunakan meliputi: kruk, tongkat, walker atau berpegangan pada perabotan disekitarnya (meja, kursi, dinding)
6. Pengobatan yang didapat pasien

Pencegahan Jatuh Pada Pasien
1. Kenali kamar dan lingkungan dimana Anda dirawat
2. Pastikan posisi tempat tidur dalam kondisi yang memudahkan anda naik atau turun tempat tidur
3. Pastikan roda pada tempat tidur anda dalam keadaan terkunci dan pengaman tempat tidur terpasang dengan baik
4. Bila Anda akan berjalan pastikan seimbangkan badan (bila merasa belum stabil dalam aktivitas duduk, berdiri, berjalan mintalah pendampigan dalam aktivitas tersebut)

Cara Mencegah Jatuh
1. Gunakan alas kaki yang tidak licin
2. Berikan pendampingan pada anak Anda saat beraktivitas dan bermain
3. Laporkan pada petugas bila Anda menemukan kondisi lingkungan yang bisa menyebabkan jatuh (lantai licin, kurangnya penerangan di kamar mandi, lantai kamar mandi basah sehingga berpotensi menimbulkan jatuh)
4. Bila Anda diberikan tanda risiko jatuh (klip berwarna kuning pada gelang identitas dan gambar risiko jatuh pada tempat tidur Anda) pastikan keluarga selalu memberikan pendampingan
5. Beritahukan kepada perawat bila Anda meninggalkan pasien seorang diri
6. Bila Anda meninggalkan pasien pastikan pengaman tempat tidur terpasang dengan baik
7. Bila Anda mengalami masalah dalam cara berjalan gunakanlah alat bantu jalan (walker, kruk ataupun handrail)
8. Mintalah penjelasan dari dokter/apoteker/perawat tentang efek obat yang Anda konsumsi

 

Informasi lebih lanjut hubungi:
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Jl Cik Ditiro 30 Yogyakarta 55223
Telp 0274-514004, 514006, 521009 (24 jam) 

Acne (Jerawat)

Jerawat adalah suatu peradangan kronis dari kantung kelenjar minyak dengan penyebab multifaktor. Beberapa hal yang diduga turut berperan, terdiri atas faktor intrinsik (genetik, ras, hormonal) dan faktor ekstrinsik (stres, iklim/suhu/kelembaban, kosmetik, diet dan obat-obatan).

Beberapa mekanisme yang paling berpengaruh pada timbulnya jerawat adalah:
– Peningkatan produksi minyak
– Sumbatan di muara saluran kelenjar oleh penumpukan kulit ari
– Kolonisasi mikroflora P. Acnes
– Proses peradangan

Wujud jerawat yang muncul banyak dapat bermacam-macam dan terjadi di area kulit yang mengandung banyak kelenjar minyak seperti wajah, leher, dada, punggung, bahu dan lengan atas.

Secara sederhana, masalah jerawat dibagi menjadi dua kondisi utama, yaitu:
– Tanpa peradangan, ditandai dengan bentuk komedo tertutup dan terbuka
– Dengan peradangan, dapat muncul dalam bentuk papul, pustul, nodul & kista

Selanjutnya bila jerawat sudah reda, maka masalah yang muncul adalah hiperpigmentasi dan parut jerawat (dapat berupa lubang atau penebalan). Terapi yang diberikan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan dapat berupa obat oles, obat telan atau keduanya.

Beberapa terapi penyerta yang disarankan, adalah:
1. Acne peeling, bertujuan untuk mengeringkan jerawat dan menghilangkan bekas jerawat, dengan melakukan pengolesan suatu bahan aktif yaitu, asam salisilat
2. Light therapy, bertujuan untuk mengendalikan koloni P. Acnes, memperbaiki gangguan fungsi kelenjar minyak dan mengatasi peradangan
3. Perawatan kulit yang tepat, yaitu:
– Membersihkan wajah dengan lembut
– Menggunakan pelembab yang sesuai
– Memilih produk perawatan dan kosmetik yang non komedogenik
– Tidak melakukan perawatan facial selama kondisi jerawat masih meradang
4. Suplemen antioksidan

Terapi pada parut jerawat:
1. Obat oles /topikal, dikombinasi dengan salah satu di bawah ini
2. Microneedling
3. Chemical peeling / Mikrodermabrasi
4. Laser Fractional CO2
5. Subsisi

Terapi pada hiperpigmentasi:
1. Chemical / Acne Peeling
2. Laser Fractional NdYAG3
3. Mikrodermabrasi

Jika Anda mengalami masalah Jerawat silakan konsultasi ke Klinik Estetika Lucia. Klinik ini menyediakan layanan konsultasi dokter, berbagai tindakan medis seperti chemical peeling, mikrodermabrasi, laser, microneedling, yang akan direkomendasikan oleh dokter Sp.KK sesuai dengan kebutuhan tiap pasien.

Link terkait: https://pantirapih.or.id/klinikestetika/

Informasi Pelayanan : 
Klinik Estetika Lucia
Lantai 5 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)