Yogyakarta, 21 Oktober 2023 — Masih dalam rangka memperingati hari jadi ke 94, RS Panti Rapih mengadakan Simposium Kesehatan dengan tajuk “Current Update On Sports Injury Symposium”. Simposium ini bertujuan untuk memberikan informasi terkini/lanjutan mengenai cedera olahraga dan penanganannya kepada praktisi pelayanan kesehatan, profesional kesehatan, praktisi olahraga baik atlet itu sendiri, pelatih, pelatih kebugaran, penggemar olahraga, dan masyarakat umum.
Simposium dihadiri oleh 135 orang yang hadir langsung di Auditorium Lantai 6 Gedung Rawat Jalan Terpadu RS Panti Rapih dan 75 orang yang mengikuti secara daring melalui zoom. Acara dibuka oleh, Direktur Utama RS Panti Rapih, drg. V. Triputro Nugroho, M.Kes. Melalui sambutannya, drg. Nuki demikian beliau biasa disapa, menyampaikan apresiasi dan pengahargaa bagi semua pihak yang telah berupaya menghadirkan para profesional kesehatan dari multi disiplin keilmuan sehingga harapannya, kegiatan simposium kesehatan ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Profesor Dr. H. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., Ketua Komite Olahraga Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY), hadir secara langsung dan menyampaikan Keynote Speach dalam simposium tersebut. Profesor Djoko menekankan hubungan erat antara olahraga performa tinggi dan cedera olahraga, dengan mengatakan bahwa atlet Olimpiade menginvestasikan begitu banyak waktu dan tenaga sehingga cedera hampir tidak bisa dihindari. Dia menekankan pentingnya memahami dan mengatasi ambang rasa sakit atlet dan menerapkan ilmu olahraga dalam program pelatihan mereka.
Beliau juga memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan simposiun sehingga peserta dapat lebih memahami tentang penanganan cedera olahraga yang tidak dapat dihindari oleh para atlet. Dalam kesempatan itu, Profesor Djoko Pekik juga mencontohkan berbagai resiko cedera yang dialami olah atlit sehingga beliau menekankan bahwa para pelatih perlu memahami tindakan preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang perlu dilakukan. Secara preventif, pelatih perlu menerapkan sport science, termasuk menghindari latihan berlebihan dan mengenali ambang batas nyeri yang dialami atlet, sedangkan tindakan kuratif mencakup pemberian pertolongan pertama segera jika terjadi cedera, serta secara rehabilitatif, pelatih diharapkan memahami manajemen cedera.
Sesi simposium pertama bertajuk “Current Update on Sports Injury and their Management” dengan narasumber dr. Antonius Andi Kurniawan, Sp.KO, seorang anggota Tim Medis Kontingen Olimpiade Indonesia). dr. Andi berbagi pengalamannya menangani atlet Indonesia dan mengapresiasi perkembangan layanan kesehatan yang disediakan RS Panti Rapih yang kini dapat diakses oleh masyarakat luas.
Beliau juga menyampaikan tentang pentingnya mengatasi psikologis atlet yang tengah mengalami cedera, karena cedera dapat menjadi hambatan besar bagi kesuksesan mereka. Pendekatan multidisiplin dalam manajemen cedera di garis bawahi sepanjang simposium.
Kegiatan Simposium dilanjutkan dengan Soft Opening Sport Injury Clinic dilanjutkan dengan pemotongan pita oleh Profesor Dr. H. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., dr. John Hartono, Sp.KFR, dan dr. Djati Prasodjo, Sp. Rad-KRI (Direktur Pelayanan Medis RS Panti Rapih). Kehadiran Sport Injury Clinic yang akan memberikan penanganan dan perawatan secara komprehensif sehingga para pasien mampu mencapai pemulihan secara maksimal.
Setelah soft opening dilanjutkan dengan sesi kedua dengan narasumber dr. Bambang Kisworo, Sp.OT.(K), seorang dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan rekontruksi dewasa/sendi panggul & lutut RS Panti Rapih, dengan topik “Tata Laksana Cedera ACL: Advance and minimal invasive management”. dr. Bambang demikian sering disapa, berbagi wawasan mengenai diagnosis, keluhan pasien, efek jangka panjang, dan tujuan pengobatan terkait cedera ACL. Ia menekankan pentingnya metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dalam menangani cedera ACL dan merinci metode rekonstruksi arthroscopi yang digunakan di RS Panti Rapih.
Beliau menyampaikan bahwa pemulihan pasien dari cedera ACL dapat memakan waktu 6-12 bulan, dengan kemungkinan dilakukannya operasi revisi untuk mencegah cedera kembali. Manajemen cedera yang efektif memerlukan kolaborasi erat antara atlet, pelatih, dan profesional kesehatan dari berbagai disiplin ilmu.
Sesi simposium ketiga disampaikan oleh dr. Tedjo Rukmoyo, SpOT.(K), seorang dokter spesialis ortopedi & traumatologi konsultan RS Panti Rapih), yang mengeksplorasi topik terkait “Sports-Related Spine Injury”. Beliau membahas mengenai penyebab cedera olahraga, lokasi cedera yang umum, dan strategi pengobatan awal, menyoroti pentingnya pendekatan POLISI (Protect, Optimal, Loading, Ice, Compression, Elevation) dalam manajemen cedera.
Simposium diakhiri dengan pemaparan dari dr. Amelia Kartika, Sp, KFR, seorang dokter spesialis kedokteran fisik rehabilitasi medik RS Panti Rapih yang menyoroti tentang “Update Rehabilitasi pada Cedera Olahraga”. dr Amelia menyampaikan bahwa rehabilitasi pasca cedera olahraga tidak terlepas dari proses pemulihan jaringan sebagai respon alami tubuh. Rehabilitasi aktif dengan therapeutic exercise dan penggunaan modalitas memegang peran penting untuk dapat mengembalikan fungsional jaringan yang cedera. Proses rehabilitasi meliputi assesmen, prescription & planning, supervision, evaluation. Juga adanya 1 tim yang meliputi dokter spesialis kedokteran fisik rehabilitasi, fisioterapis sport, dokter ahli gizi dan psikolog jika diperlukan.
Dalam simposium tersebut, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada para narasumber serta mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Hospital Tour di akhir acara.
RS Panti Rapih terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat serta dukungan bagi para atlit nasional, hal tersebut ditunjukkan melalui penyelenggaraan Simposium dan Sport Injury Clinic yang akan dihadirkan. RS Panti Rapih berharap cedera olahraga yang tak terhindarkan sebagai sebuah resiko yang mungkin dapat dialami oleh para atlet nasional kebanggaan Indonesia dapat tertangani secara komprehensif. Dan melalui simposium kesehatan ini seluruh pelaku dan pemerhati olahraga dapat memetik poin-poin penting dari narasumber profesional yang dihadirkan.
Artikel ditulis oleh :
Maria Vita
(Kepala Humas RS Panti Rapih Yogyakarta)