Yogyakarta, 25 Oktober 2023 — RS Panti Rapih telah menyelenggarakan Seminar dan Workshop dengan tema Penanganan Kegawatan Maternal Neonatal yang dilaksanakan pada Rabu, 25 Oktober 2023, dan dilaksanakan di Auditorium Lantai 6 Gedung Rawat Jalan Terpadu Brorromeus.
Adapun peserta Seminar dan Workshop ini berasal dari Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan total 140, terdiri atas Dokter, Bidan dan Perawat. Kegiatan Seminar dan Workshop dibuka oleh Direktur Utama RS Panti Rapih, drg. V. Triputro Nugroho, M. Kes dan sambutan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Seksi Mutu dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Rujukan dan Fasilitas Kesehatan Lain, Febri Utami, S.Si, Apt. Kegiatan Seminar dan Workshop ini merupakan salah satu dari rangkaian acara peringatan HUT ke 94 RS Panti Rapih Yogyakarta. Hadir sebagai narasumber, antara lain: dr. Maria Silvia Merry, M.Sc, Sp. MK, dr. Anastasia Ratnaningsih, Sp. A, dr. Lusiana Irene, Sp. OG , dr. Estya Dewi Widyasari, Sp. OG, dr. Sandhie Prasetya, L, Sp. An-KIC, M. Sc, dr. Juliani, M. Kes, Sp. A (K), dan dr. Vincentia Merry, Sp. OG.
Dalam wawancaranya kepada media, drg. V. Triputro Nugroho, M. Kes mengungkapkan bahwa kegiatan saat ini merupakan upaya RS Panti Rapih dalam memberikan layanan komprehensif  bekerjasama dengan Dinas Kesehatan. Fasilitas Kesehatan yang hadir sebagai peserta memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan Ibu dan Anak supaya dapat melakukan deteksi dini, jangan sampai kasus yang dirujuk ke merupakan kasus yang telah berat. Tindakan preventif perlu dilakukan, demikian imbuhnya.
Hal tersebut ditegaskan kembali oleh dr. Yolenta Marganingsih (Koordinator Sub. Seksi Fokus Pelanggan HUT ke-94 RS Panti Rapih) bahwa Seminar dan Workshop Penanganan Kegawatan Maternal Neonatal tersebut dilaksanakan dengan melibatkan Rumah Sakit Jejaring, Klinik Jejaring dan Pukesmas Jejaring. Peningkatan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dilaksanakan dalam upaya penurunan angka kematian Ibu dan bayi.
Para peserta mendapatkan materi pertama yang dipaparkan oleh dr. Maria Silvia Merry, M.Sc, Sp.MK, (Ketua Komite Etik dan Hukum RS Panti Rapih) tentang Etik Merujuk Pasien dengan Kegawatan Maternal-Neonatal. Dalam paparannya, dokter Silvi menyampaikan 4 prinsip umum etik dalam layanan kesehatan, yaitu Autonomy, Beneficence, Justice, dan Non-Maleficence. Penerapan prinsip-prinsip etika dalam layanan kesehatan membantu menciptakan lingkungan perawatan yang berorientasi pada pasien, adil, dan berdasarkan prinsip-prinsip moral yang kuat. Ini membantu memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang sesuai, aman, dan sesuai dengan kepentingan terbaik mereka, sambil menjaga prinsip keadilan dalam distribusi sumber daya kesehatan.
Materi kedua dipaparkan oleh dr. Anastasia Ratnaningsih, Sp. A (Dokter Spesialias Anak dan Ketua KSM Anak RS Panti Rapih) mengenai Profil Rujukan Maternal Neonatal RS Panti Rapih. RS Panti Rapih sendiri pada tahun 2023 hingga triwulan ketiga menerima 69 pasien rujukan neonatal dengan kasus asfiksia, BBLR, gangguan nafas, kelainan kongenital dan penyakit jantung bawaan. Sedangkan terkait kasus maternal, rujukan yang tertinggi terkait umur kehamilan pretem KPD (kehamilan yang berakhir lebih awal dari yang diharapkan atau sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu).
dr. Lusiana Irene, Sp.OG (Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Panti Rapih) memaparkan materi ketiga dengan topik Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi dan Penanganan Terkini Eklamsia dan Preeklamsia. Dokter Lusi demikian biasa disapa menyampaikan bahwa ibu hamil dengan risiko tinggi dapat mengganggu proses kehamilan sampai persalinan, dan hal tersebut dapat mengancam jika ibu dan janin.
Pada materi keempat yang dipaparkan oleh dr. Estya Dewi Widyasari, Sp.OG (Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Panti Rapih) mengangkat tentang Tatalaksana Kegawatan Maternal (Perdarahan Antepartum dan Post-Partum) mencakup pengelolaan situasi gawat darurat yang melibatkan perdarahan maternal, yang dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah persalinan.Perdarahan pasca persalinan merupakan penyebab terbanyak kematian ibu di Indonesia.
Narasumber kelima, dr. Sandhie Prasetya, L. Sp. An-KIC, M. Sc memaparkan materi dengan topik Tatalaksana dan Stabilisasi Pasien Syok Pada Kasus Kegawatan Maternal-Neonatal, Â mencakup pengelolaan situasi gawat darurat seperti perdarahan berat, pre-eklampsia, kegagalan jantung, atau masalah lain yang dapat muncul selama kehamilan, persalinan, atau pasca persalinan.
Setelah itu dilanjutkan dengan materi keenam terkait Kegawatan Neonatal : Deteksi Dini dan Tatalaksana Asfiksia Neonatorum yang dipaparkan oleh dr. Juliani, M. Kes, Sp.A (K). Hal ini berperan penting dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan bayi yang baru lahir. Hal ini mencakup identifikasi dan penanganan segera pada bayi yang mengalami asfiksia neonatorum (kondisi kekurangan oksigen yang signifikan pada bayi yang baru lahir) untuk mencegah konsekuensi serius dan potensial mengancam nyawa.
Setelah pemaparan materi pada simposium, dilanjutkan dengan workshop resusitasi neonatus (resusitasi bayi yang baru lahir) dan penanganan perdarahan post partum (perdarahan yang terjadi setelah persalinan). Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam merespon terhadap situasi darurat dalam perawatan maternal dan neonatal, yang dapat berkontribusi pada peningkatan keselamatan dan kualitas perawatan.
Dengan seminar dan workshop ini, segenap peserta diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dalam melakukan deteksi dini risiko tinggi dan penatalaksanaan kegawatan maternal neonatal. Kecepatan dan ketepatan dalam penatalaksanaan kegawatan maternal dan neonatal merupakan kunci dari pencegahan kematian Ibu dan bayi. PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatus Emergency Komprehensif) yang berkualitas, memberikan input positif untuk tercapainya tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
Artikel ditulis oleh :
Maria Vita
(Kepala Humas RS Panti Rapih Yogyakarta)