Beberapa hari yang lalu muncul kabar sedih bagi para fans Justin Bieber, karena konser di Indonesia yang terancam dibatalkan karena sang superstar menderita sakit yang membuatnya tidak mungkin memaksakan dirinya untuk konser. Sang superstar menderita penyakit yang disebut dengan Sindrom Ramsay Hunt.
Justin Bieber terkena Sindrom Ramsay Hunt
Apa sebenarnya Sindrom Ramsay Hunt?
Ramsay Hunt merupakan suatu gangguan saraf yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster pada liang telinga atau sering juga disebut sebagai Herpes Zoster Oticus.
James Ramsay Hunt adalah seorang dokter saraf asal Amerika yang pertama kali mendiskripsikan penyakit ini pada tahun 1907 yaitu adanya nyeri telinga akibat adanya infeksi Varicella Zoster. Bila kita pernah mendengar tentang cacar air yang biasanya mengenai anak-anak maka virus Varicella Zoster inilah penyebabnya. Pada saat sembuh dari cacar air virus tersebut tidak mati hanya saja tidak aktif dan pada saat kondisi badan yang lemah atau status imunitas yang menurun maka virus itu akan aktif kembali dan aktivasi dari virus ini kita kenal dengan herpes zoster atau dalam bahasa lokal dikenal dengan istilah “Dompo”.
Virus ini akan menyerang kulit dan saraf di area yang terkena, tidak hanya di telinga, herpes zoster ini dapat juga dialami di area badan atau anggota gerak seperti tangan dan kaki. Tanda dan gejala yang muncul adalah adanya bintil-bintil berair pada kulit dengan dasar kemerahan disertai rasa nyeri seperti terbakar atau disayat-sayat pada area tersebut. Beberapa saat yang lalu saya menuliskan sebuah artikel mengenai “Apa itu Neuropati?” maka Sindrom Ramsay Hunt (Herpes Zoster Oticus) inilah salah satu contoh kasus neuropati.
Mengapa Sindrom Ramsay Hunt lebih berat dibandingkan Herpes Zoster biasa?
Infeksi virus pada Sindrom Ramsay Hunt berada di liang telinga dan mengenai saraf wajah yang ada di dalam liang tersebut, yang berakibat ada gangguan saraf wajah pada sisi telinga yang mengalami infeksi, sehingga menyebabkan kelumpuhan setengah wajah berupa sulit menutup mata pada sisi yang terdampak, perot, dan sulit mengerakkan bibir. Sindrom Ramsay Hunt memiliki tanda dan gejala yang khas yaitu nyeri telinga, bintil-bintil merah pada telinga yang nyeri, dan gangguan otot wajah pada sisi telinga yang nyeri.
Lalu Apakah Ramsay Hunt itu adalah gejala stroke?
Ramsay Hunt tidak ada hubungannya dengan Stroke karena Ramsay Hunt merupakan infeksi virus sedangkan stroke berhubungan dengan gangguan aliran darah di otak. Bagaimana dengan Bell Palsy? Bell palsy juga berbeda dengan Ramsay Hunt karena Bell palsy hanya memiliki gejala gangguan otot pada separuh wajah tanpa disertai nyeri maupun gangguan kulit yang paling sering disebabkan oleh iritasi udara. Jadi tanda dan gejala Sindrom Ramsay Hunt merupakan kombinasi antara Herpes Zoster dan Bell Palsy.
Sindrom Ramsay Hunt membutuhkan penanganan pemberian antivirus segera, untuk mencegah infeksi virus yang lebih luas yang dapat menimbulkan kerusakan saraf yang besar dan permanen. Nyeri pada Sindrom Ramsay Hunt merupakan suatu keluhan yang sangat dominan, karena nyeri yang ditimbulkan akibat kerusakan saraf akan sangat luar biasa sering kali ditandai dengan rasa nyeri terbakar, tersayat, tersengat petir atau disayat-sayat sehingga penanganan nyeri pada kasus ini membutuhkan perhatian khusus. Kelumpuhan otot wajah pada Sindrom Ramsay Hunt memerlukan tindakan fisioterapi yang intensif, sehingga fungsional otot dapat dikembalikan seperti semula, dan fisioterapi ini dapat memakan waktu 2-3 bulan bahkan lebih.
Artikel ini ditulis oleh: dr. Esdras Ardi Pramudita, M.Sc, Sp.N
(Dokter Spesialis Neurologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)
Informasi Pelayanan :
Klinik Saraf
Lantai 5 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta
Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)
![]() |
![]() |