Apa itu terapi Radiofrequency (RF)?
Radiofrequency (RF) adalah suatu teknik untuk menciptakan medan listrik yang terkontrol dan aman di sekitar elektroda yang ditempatkan pada saraf. Pada terapi nyeri, elektroda ini dibuat dalam bentuk dan ukuran sebuah jarum.
Radiofrequency memberikan energi pada elektroda secara bertahap dengan mempertahankan suhu yang rendah sehingga tidak merusak jaringan saraf pada saat dilakukan ablasi saraf untuk menghilangkan nyeri. Hasil penelitian menemukan bahwa saat medan listrik yang diciptakan oleh RF diaplikasikan pada saraf, medan listrik tersebut secara selektif hanya akan mempengaruhi bagian saraf tertentu yang berfungsi dalam mengirim sinyal nyeri.
Kasus apa saja yang bisa diterapi dengan RF?
RF digunakan untuk kasus-kasus nyeri kronik (lebih dari 3 bulan):
- Nyeri kepala dan leher: Cervicogenic headache (sakit kepala akibat nyeri leher), trigeminal neuralgia (nyeri wajah sebelah), dan cervical facet pain (nyeri sendi leher), HNP Cervical (saraf kejepit pada leher)
- Nyeri bahu, siku, dan tangan: Frozen shoulder (kaku dan nyeri bahu).
- Nyeri punggung/low back pain: Hernia
Nucleus Pulposus/HNP (saraf terjepit di pinggang) dan lumbar facet joint pain (nyeri sendi facet di punggung), Sacroiliaka Join Pain - Nyeri akibat kanker: kanker payudara, kanker rahim, kanker pankreas, dan sejenisnya.
- Nyeri akibat herpes
- CRPS (Complex Pain Regional Syndrome)
- Phantom pain
- Nyeri akibat cedera olahraga/sport injury
- Nyeri lutut/knee osteoarthritis.
- Nyeri kronik pasca operasi
Bagaimana prosedur terapi RF?
Setelah diputuskan bahwa terapi dengan RF sesuai dengan keluhan anda, pemeriksaan laboratorium terutama fungsi koagulasi darah perlu
dilakukan. Selama prosedur tindakan, tanda vital anda seperti irama jantung, tekanan darah, saturasi oksigen akan dimonitor dengan ketat.
Obat anestesi lokal akan diberikan sebelum injeksi sesungguhnya dilakukan untuk memberikan kenyamanan saat jarum radiofrequency diinjeksikan. Dokter akan menggunakan alat bantu fluoroscopy (x-ray) dengan jumlah dosis radiasi yang aman untuk pasien untuk memposisikan elektroda RF sedekat mungkin dengan saraf yang dituju.
Setelah elektroda berada pada posisi yang tepat kemudian prosedur RF dilakukan. Prosedur berlangsung kurang lebih sekitar 30 menit sampai 1 jam.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan nyeri?
Anda akan merasakan rasa tebal atau nyeri menghilang sampai 6 jam pasca injeksi, hal ini karena efek obat anestesi lokal. Efek hilangnya keluhan nyeri karena pemberian kortikosteroid umumnya mulai dirasakan 2-4 hari setelah injeksi. Efek dari radiofrequency sendiri baru akan dirasakan dan mencapai puncaknya setelah 1-2 minggu, efek penurunan nyeri karena radiofrequency akan dirasakan perlahan-lahan dan semakin hari akan dirasakan semakin membaik.
Apa risiko prosedur tindakan RF?
Secara umum prosedur RF sangat aman. Akan tetapi semua prosedur tindakan medis selalu mempunyai risiko, efek samping, dan kemungkinan komplikasi. Efek samping tersering adalah nyeri yang bersifat hanya sementara. Terkadang juga terjadi memar atau perubahan warna kulit pada lokasi injeksi. Ada kemungkinan kecil terjadi infeksi, namun bila ini terjadi dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Disarankan untuk istirahat baring selama 3 jam setelah tindakan, boleh miring kanan – kiri selanjutnya mobilisasi secara bertahap.
Hal-hal yang harus diperhatikan setelah dilakukan tindakan RF?
Mempertahankan posisi tubuh tetap tegak (tidak membungkuk bahkan memutar tubuh saat beraktivitas).
- Hindari peregerakan mendadak yang dapat menimbulkan cedera tulang belakang
- Hindari merokok karena nikotin yang terkandung dalam rokok dapat melemahkan jaringan bantalan tulang belakang
- Menjaga berat badan karena obesitas akan membebani vertebra
- Melakukan olahraga teratur sesuai anjuran dokter
Informasi Pelayanan :
Cathlab
Jl. Cik Di Tiro No 30 RS Panti RapihΒ Yogyakarta
Telepon : (0274) 563333 ext 589, 596
Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)