Mencegah Kanker Serviks

Di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2021 ditemukan 396.914 kasus baru kanker dengan 234.511 kematian. Kanker tersering pada perempuan adalah kanker payudara (65.858 kasus) dan kanker serviks atau leher rahim (36.633 kasus). Kanker merupakan penyakit katastropik dengan pembiayaan kedua tertinggi setelah penyakit jantung, yaitu menghabiskan dana Rp. 3,5 T setahun. Apa yang seharus dilakukan?

Kanker serviks merupakan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan, selama terdeteksi sejak dini dan ditangani secara efektif. Kanker ini adalah bentuk kanker keempat yang paling umum pada wanita di seluruh dunia, dan kanker paling umum pada wanita yang hidup dengan HIV, yaitu enam kali lebih mungkin mengalami kanker serviks. Kanker serviks juga merupakan penyakit yang mencerminkan ketidakadilan global. Bebannya paling besar di negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana akses ke layanan kesehatan masyarakat terbatas dan skrining serta pengobatan untuk penyakit tersebut belum diterapkan secara luas. Pada 2021, hampir 90% dari semua kematian di seluruh dunia terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Juga proporsi wanita penderita kanker serviks yang meninggal lebih dari 60% terjadi di kelompok negara ini, lebih dari dua kali lipat jumlah penderita di banyak negara berpenghasilan tinggi, yang hanya mencapai 30%.

Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi virus sebagai penyebab utama kanker serviks, dan vaksin HPV adalah cara yang aman dan efektif untuk mencegah wanita dari infeksi HPV. Namun demikian, pada tahun 2021 lalu hanya kurang dari seperempat negara berpenghasilan rendah yang telah memasukkan vaksin HPV ke dalam jadwal imunisasi nasional mereka. Pada hal, lebih dari 85% negara berpenghasilan tinggi telah melakukannya. Perbedaan serupa juga terjadi dalam program skrining untuk mengenali stadium dini kanker serviks.

Strategi eliminasi kanker serviks bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu pertama pencegahan melalui vaksinasi HPV, kedua skrining atau deteksi dini dan pengobatan lesi prakanker, serta ketiga adalah pengobatan dan perawatan paliatif untuk penyintas kanker serviks invasif. Ketiga pilar tersebut harus dilaksanakan secara kolektif dan dalam skala besar untuk mencapai tujuan eliminasi. Vaksinasi HPV menawarkan perlindungan jangka panjang terhadap kanker serviks. Skrining dan pengobatan lesi prakanker dapat mencegah prakanker berkembang menjadi kanker. Bagi mereka yang diidentifikasi dengan kanker invasif, perawatan dan pengobatan tepat waktu masih mampu menyelamatkan nyawa, sementara perawatan paliatif dapat sangat mengurangi rasa sakit dan penderitaan.

Berdasarkan tiga pilar utama dari strategi global, maka WHO merekomendasikan serangkaian target atau tonggak sejarah yang harus dipenuhi oleh setiap negara pada tahun 2030 untuk berada di jalur pemberantasan kanker serviks dalam satu abad. Pertama, 90% remaja perempuan divaksinasi penuh dengan vaksin HPV sebelum usia 15 tahun. Kedua, 70% wanita dilakukan pemeriksaan skrining menggunakan pada usia 35 dan 45 tahun. Dan ketigas, 90% wanita penderita kanker serviks menerima perawatan medis, yaitu 90% wanita dengan pra-kanker serviks dirawat dan 90% wanita dengan kanker invasif dikelola.

Penghapusan kanker serviks juga akan menghasilkan dampak ekonomi dan sosial yang positif. Pada tahun 2030, sekitar 250.000 perempuan akan tetap menjadi pekerja yang produktif, menambah sekitar US $ 28 miliar untuk ekonomi dunia: US $ 700 juta sebagai akibat langsung dari peningkatan partisipasi angkatan kerja dan sekitar US $ 27 miliar sebagai manfaat tidak langsung dari kesehatan yang baik.

Tiga vaksin HPV sekarang sudah dipasarkan di banyak negara di seluruh dunia, yaitu vaksin bivalen, quadrivalent, dan nonavalent. Ketiga vaksin ini sangat manjur dalam mencegah infeksi dengan virus tipe 16 dan 18, yang secara bersama-sama bertanggung jawab atas sekitar 70% kasus kanker serviks secara global. Vaksin ini juga sangat manjur dalam mencegah lesi serviks pra-kanker yang disebabkan oleh jenis virus ini. Vaksin kuadrivalen juga sangat manjur dalam mencegah kutil anogenital, penyakit genital umum yang hampir selalu disebabkan oleh infeksi HPV tipe 6 dan 11. Nonavalent memberikan perlindungan tambahan terhadap HPV tipe 31, 33, 45, 52, dan 58. Data dari uji klinis dan pengawasan awal pasca pemasaran yang dilakukan di beberapa benua, menunjukkan bahwa ketiga vaksin aman.

Kelompok sasaran utama di sebagian besar negara yang direkomendasikan mendapatkan vaksinasi HPV adalah gadis remaja, berusia 9-14 tahun. Untuk ketiga vaksin, jadwal vaksinasi tergantung pada usia penerima vaksin. Pada anak perempuan sebelum usia 15 tahun direkomendasikan 2 dosis pemberian, yaitu 0 dan 6 bulan. Namun demikian, jika interval antar dosis lebih pendek dari 5 bulan, maka dosis ketiga harus diberikan setidaknya 6 bulan setelah dosis pertama. Untuk wanita berusia 15 tahun atau lebih, direkomendasikan 3 dosis, dengan jadwal pemberian 0, 2, 6 bulan. Pemberian 3 dosis diperlukan bagi wanita yang diketahui memiliki sistem imun yang tertekan dan atau terinfeksi HIV.

Proyek percontohan vakinasi HPV di Indonesia untuk anak sekolah pada program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pertama kali dilakukan di Jakarta tahun 2016. Kemudian sejak tahun 2018 dilanjutkan dengan menyasar para siswi kelas 5 dan 6 SD di lima daerah, yaitu Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Manado pada bulan Agustus dan September setiap tahun. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa program vaksinasi kanker serviks akan diberikan secara gratis pada tahun 2022, di seluruh Bali, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selanjutnya pada 2023 nanti vaksin kanker serviks akan diperkenalkan secara nasional di seluruh provinsi di Indonesia untuk semua anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Namun demikian, jika ada perempuan dewasa yang ingin melakukan vaksin kanker serviks HPV dapat dilakukan secara mandiri alias berbayar dengan harga yang masih relatif tinggi, dari Rp 2,5 sampai Rp 4,1 juta.

Strategi untuk mencegah kanker serviks sebagai masalah kesehatan masyarakat, diawali dengan upaya vaksinasi HPV untuk remaja puteri kelas 5 dan 6 SD.

Sumber: https://dokterwikan.com/

Artikel ini ditulis oleh:
DR. dr. FX. Wikan Indrarto, Sp.A
(Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)

 

Informasi Pelayanan : 
Klinik Tumbuh Kembang Anak
Lantai 3 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

 

4 Upaya Mencegah Kanker Serviks Pada Perempuan

HABIS VAKSINASI TERBITLAH PEREMPUAN SEHAT DAN TANGGUH

Memperingati Hari Kartini setiap tanggal 21 April, perjuangan untuk semua perempuan mempunyai bagian yang sama dalam membangun bumi tercinta.

Setiap perempuan adalah unik, berbeda  dengan seorang laki-laki, terutama dalam organ reproduksinya, bagaimana seorang perempuan mempunyai organ rahim untuk mengandung seorang bayi selama kurang lebih 9 bulan dan melahirkannya. Seorang perempuan dengan tangguh menjaga agar rahimnya tetap sehat supaya bisa memberikan kebahagiaan selalu dalam keluarga, suami dan calon bayi generasi penerus yang akan datang.

Setiap perempuan dari berbagai usia punya resiko untuk terkena kanker rahim (terutama kanker servik – Ca cerviks) terlebih jika sudah mulai dewasa dan menikah atau melakukan hubungan suami-istri. Oleh karena itu, perlu upaya pencegahan agar rahim selalu sehat.

Upaya yang perlu dilakukan adalah:

1. Medical Check Up pada semua perempuan secara reguler.
2. Screening dini atau pemeriksaan dini jika tak ada keluhan dengan pemeriksaan Pap Smear rutin, metode tes LBC – Liquid Base Cytologi atau metode tes IVA – Inspeksi Visual Asam asetat pada perempuan yang telah menikah atau sudah mempunyai anak.
3. Deteksi dini atau pemeriksaan dini jika ada keluhan yang berkaitan dengan organ reproduksi seperti gatal, lecet, luka, keluar cairan yang tak seperti biasanya; nanah atau darah atau timbul bau yang tidak nyaman serta ada timbul benjolan, dapat dengan dokter umum atau dokter spesialis.
4. Vaksinasi dengan vaksin HPV – Human Papilloma Virus. Virus HPV ini menginfeksi pada membran mukosa dan sel epithel kulit sehingga bisa memicu terjadinya kanker. Pada area kulit kelamin dapat timbul kutil kelamin atau kanker di area rahim, vagina, anus dan penis (pada laki-laki).

IDAI 2020 merekomendasikan vaksinasi HPV pada,

  • Anak perempuan umur 9 – 14 tahun, sebanyak 2 kali dengan rentang jadwal 6 hingga 15 bulan, atau pada saat program BIAS Bulan Imunisasi Anak Sekolah saat kelas 5 dan 6 SD
  • Anak umur 15 tahun ke atas, sebanyak 3 kali dengan rentang jadwal 0, 1, 6 bulan (vaksin bivalent) atau  0, 2, 6 bulan (vaksin quadrivalent)


PAPDI
merekomendasikan vaksinasi HPV pada,

  • Perempuan dewasa, sebanyak 3 kali dengan rentang jadwal 0, 1 atau 2, 6 bulan (vaksin bivalent / vaksin quadrivalent)

Kanker serviks merupakan momok bagi seorang perempuan, tetapi kanker serviks ini dapat dicegah dan disembuhkan selama terdeteksi dini dan dilakukan terapi pengobatan dini yang efektif.

Strategi global WHO untuk tahun 2030 tentang eliminasi kanker serviks adalah agar di setiap negara termasuk Indonesia: semua anak perempuan di bawah 15 tahun sudah tercakup vaksinansi HPV sebesar 90%, 70% perempuan usia dewasa telah dilakukan screening dan 90% perempuan terdiagnosa dilakukan perawatan yang dini dan efektif.

Jika ini terjadi maka akan banyak perempuan Indonesia yang sehat dan tangguh, semakin bermartabat dalam keluarga dan semakin hebat dalam mengisi dan menyempurnakan pembangunan negara tercinta, jauh dari kesakitan dan kematian karena kanker rahim.

Selamat Hari Kartini Bagi Perempuan Indonesia.

Baca juga link terkait:
https://pantirapih.or.id/rspr/medical-check-up/
https://pantirapih.or.id/rspr/?s=hpv

Artikel ini ditulis oleh:

dr. Tandean Arif Wibowo, MPH

(Dokter Umum – Medical Check Up – Home Care  Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dan Dosen Pembimbing Manajemen Bencana STIKes Panti Rapih)

Medical Check Up RS Panti Rapih Yogyakarta
Senin – Sabtu pukul 07.00-14.00. Hari Minggu & Tgl Merah Tutup
Lantai 2 Gedung Rawat Jalan Terpadu Borromeus
Jl Cik Ditiro 30 Yogyakarta 55223
Telepon : 0274-563333 ext 1125
WA : 08112945893

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

 

Yuk, Tahu 3 Hal Penting dengan Vaksin HPV (Human Papilloma Virus)

KENCAN = Kenali & Pencegahan

Perempuan sehat, perempuan tangguh, inspirasi, energi dan kebanggaan keluarga

( Memperingati Hari Perempuan Sedunia setiap tanggal 8 Maret )

Perempuan adalah makhluk Tuhan yang mulia, dihormati dan sebagai penyangga, memiliki organ reproduksi untuk bisa menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui. Biasanya sebutan umum untuk orang dewasa – wanita atau ibu, untuk anak – anak perempuan, cewek atau gadis.

 

3 hal penting yang harus diketahui :

  1. KENALI Human Papilloma Virus

Human Papiloma Virus / HPV adalah  virus yang dapat menyebabkan infeksi kutil kelamin, kanker leher rahim  / Ca cerviks,  kanker vagina dan anus pada perempuan, pada laki-laki selain kutil kelamin juga kanker anus dan penis

Data, WHO 2018 ada sekitar 43 juta infeksi HPV, banyak di antaranya usia belasan atau awal 20 tahunan. Pada awal infeksi virus HPV tidak menimbulkan gejala, tetapi jika HPV tidak hilang dapat menimbulkan kelainan kulit berupa kutil di permukaaan kulit bisa tumbuh di wajah, bahu lengan, jari tangan dan kaki serta kelamin (seperti gambaran bunga kol), pada perempuan akan menyebabkan risiko kanker leher rahim / Ca cerviks. Penyebarannya dapat melalui kontak kulit langsung yang terluka, hubungan seksual, dan melalui persalinan ibu pada bayi

  1. Deteksi dini dengan Medical Check Up

Human Papilloma Virus bisa beresiko menyebabkan kanker. Semua perempuan memerlukan pemeriksaan deteksi dini seawal mungkin, baik dengan pemeriksaan berkala ke Dokter Umum atau Dokter Spesialis Kandungan (Obgin) saat sehat / Medical Check Up dan pada saat sakit, ditemukan gejala awal yang timbul  terutama anak-anak dan usia lanjut

Perempuan dewasa yang sudah menikah, dianjurkan perlu melakukan medical check up rutin berkala setiap 1-2 tahun sekali dengan melakukan:

  1. Test IVA
  2. Test Pap smear
  3. Test HPV DNA

Dokter pemeriksaan akan mememastikan kondisi anda sehat, bugar atau fit sehingga anda, perempuan  menjadi tangguh, semangat dan menjadi inspirasi dalam pendidikan / karier, pekerjaan dan keluarga di rumah, sehingga mampu menghilangkan sekat-sekat gender

 

  1. PENCEGAHAN dengan melakukan Vaksin HPV

Vaksin HPV di  Indonesia bisa diberikan kepada perempuan usia 9 – 55 tahun, dan pada laki-laki diberikan pada usia 19-26 tahun. Meski tidak dapat mengobati infeksi virus HPV,  Vaksinasi HPV sangat bermanfaat untuk mencegah dan menurunkan risiko kasus kanker genital dan kanker leher rahim / Ca cerviks

Rekomendasi WHO (World Health Organization), PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) memasukkan sebagai bagian dari program imunisasi dasar lengkap

Jadwal vaksin HPV, Rekomendasi IDAI 2020

Anak perempuan umur 9-14 tahun, dosis 2x, dengan jarak 6-15 bulan

Anak perempuan umur 15 tahun lebih, dosis 3 kali dengan jadwal 0,1,6 bulan (vaksin bivalen) atau 0,2,6 bulan (vaksin quadrivalent)

Jadwal vaksin HPV, Rekomendasi PAPDI  2021

Perempuan umur 19 – 55 tahun, dosis 3 x, dengan jadwal 0, 1 atau 2, 6 bulan (bivalent/quadrivalent)

Laki-laki  umur 19 – 26 tahun, dosis 3 x, dengan jadwal 0,2, 6 bulan (quadrivalent)

 

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan senang hati akan membantu dan mempersiapkan semua perempuan dan sahabat sehat untuk menjadi lebih sehat , tangguh dan menjadi inspirasi bagi semua orang. Lakukan Medical Check Up Rutin dan lakukan Vaksinasi sesuai jadwal, kami siap membantu.

Link terkait:

https://pantirapih.or.id/rspr/waspadai-dan-cegah-kanker-serviks/

https://pantirapih.or.id/rspr/medical-check-up/

https://pantirapih.or.id/rspr/klinik-anna-layanan-obgin-terpadu-layanan-baru-rs-panti-rapih/

Artikel ini ditulis oleh:

dr. Tandean Arif Wibowo, MPH

(Dokter Umum – Medical Check Up – Home Care  Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dan Dosen Pembimbing Manajemen Bencana STIKes Panti Rapih)

 

Medical Check Up RS Panti Rapih Yogyakarta
Senin – Sabtu pukul 07.00-14.00. Hari Minggu & Tgl Merah Tutup
Lantai 2 Gedung Rawat Jalan Terpadu Borromeus
Jl Cik Ditiro 30 Yogyakarta 55223
Telepon : 0274-563333 ext 1125
WA : 08112945893

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)

Waspadai dan Cegah Kanker Serviks

Salah satu penyakit yang menjadi perhatian bagi kaum wanita adalah kanker serviks. Di Indonesia, diperkirakan lebih dari satu wanita meninggal dunia karena kanker serviks setiap jamnya. Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel kanker di leher rahim bagian bawah yang menghubungkan ke vagina. Kanker serviks bermula saat sel yang sehat yang berada di mulut rahim mengalami perubahan dan bermutasi menjadi sel-sel abnormal dan selanjutnya menjadi Atumor dan dapat menyebar ke organ atau jaringan lain.

Human Papillomavirus (HPV) merupakan salah satu penyebab utama dari kanker serviks. HPV merupakan virus umum yang bisa ada pada setiap orang dan mudah menular. Umumnya, orang tidak menyadari jika memiliki HPV sebelum terjadi masalah kesehatan serius. HPV juga dapat menyebabkan penyakit lain, salah satunya adalah kutil kelamin baik pada wanita maupun pria.

Masa inkubasi virus ini adalah 10-20 tahun. Pada seseorang dengan daya tahan tubuh rendah, misalnya pada pasien HIV dan tuberkulosis masa inkubasi bisa menjadi lebih singkat. Ada sekitar 130 tipe HPV dan empat diantaranya paling sering menginfeksi manusia, yaitu tipe 6, 11, 16, dan tipe 18. Kanker serviks atau leher rahim, adalah jenis kanker yang disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Sekitar 70% atau tujuh dari 10 pria dan wanita terpapar HPV, jadi tanpa disadari HPV ada di sekitar kita semua, pasangan, bahkan keluarga kita.

Pencegahan kanker serviks bisa dilakukan dengan pemberian vaksin HPV dan deteksi dini. Deteksi dini kanker bisa membuat penderitanya berpotensi untuk mendapatkan keberhasilan terapi dan tingkat kesembuhan lebih tinggi serta memiliki usia lebih panjang. Dokter akan menyarankan Deteksi dini pada usia 21 tahun atau sudah pernah berhubungan seksual. Beberapa pemeriksaan yang dianjurkan adalah pap smear, tes IVA dan tes HPV DNA.

Pencegahan kanker serviks juga dapat dilakukan dengan pemberian vaksin HPV. Pemberian vaksin HPV bagi wanita dianjurkan sebanyak dua atau tiga dosis tergantung usia. Vaksin HPV saat ini direkomendasikan diberikan pada anak-anak mulai usia sembilan tahun. Jenis vaksin HPV ada tiga, yang pertama adalah bivalent yang digunakan untuk mencegah kanker serviks dan infeksi HPV-16 juga HPV-18, vaksin ini dikhususkan bagi wanita.

Selanjutnya ada Quadrivalent yang digunakan untuk mencegah kanker dan pra kanker serviks, vulva, vagina, dan anus. Yang terakhir adalah Vaksin HPV yang dapat melindungi dari sembilan strain virus yang memiliki cakupan pencegahan virus HPV lebih luas serta dapat digunakan oleh pria.

Untuk mendeteksi kesehatan Anda atau pasangan Anda sejak dini, dapat melakukan pemeriksaan dan konsultasi di Medical Check Up RS Panti Rapih.

 

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Bambang Triono Cahyadi, Sp.OG, M.Kes
(
Dokter Spesialis Obgin Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)

Informasi Pelayanan : 
Klinik Kebidanan & Penyakit Kandungan
Lantai 3 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)