Menjaga Masa Depan yang Lebih Baik : Mengenal dan Mengatasi Polio 5/5 (1)

Poliomyelitis, atau yang lebih dikenal dengan sebutan polio, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini dapat menyerang sistem saraf dan dapat berakibat fatal dalam waktu singkat. Meskipun kasus polio telah berhasil ditekan sejak ditemukannya vaksin, namun masih ada beberapa wilayah yang rentan terhadap wabah penyakit ini.

Poliomyelitis terutama mengincar anak-anak di bawah usia lima tahun yang belum mendapatkan imunisasi polio secara lengkap. Pada awal abad ke-20, polio merupakan salah satu penyakit paling ditakuti yang melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahunnya. Oleh karena itu, imunisasi polio menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak dan mencegah penyebaran penyakit ini.

Gejala Polio :

  • Gejala awal polio meliputi demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher, dan nyeri di tungkai.
  • Munculnya gejala biasanya terjadi 7-10 hari setelah terinfeksi virus, namun bisa juga dalam rentang waktu 4-35 hari.
  • Selanjutnya jika gejala memberat dapat terjadi kelumpuhan yang bersifat lemas (bukan kaku) pada anggota gerak. Karena itu, jika ada anak usia di bawah 15 tahun yang mengalami lumpuh layuh mendadak, segera bawa anak tersebut ke puskesmas atau RS terdekat.

 

 

Penularan Polio :

Polio dapat menyebar melalui kontak langsung dengan feses orang yang terinfeksi atau melalui percikan dahak dan lendir. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan merupakan langkah penting untuk mencegah penularan polio.

 

Cara Pencegahan Melalui Imunisasi :

  • Pencegahan polio hanya dapat dilakukan melalui imunisasi
  • Vaksin aman dan efektif
  • Vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio yang tidak aktif (IPV)

Kementerian Kesehatan menyediakan imunisasi polio secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan pemerintah. Terdapat dua jenis vaksin polio yang digunakan, yaitu vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio yang tidak aktif (IPV). Anak-anak diimbau untuk menerima vaksin polio tetes (OPV) sebanyak 4 kali, pertama kali pada usia 0-1 bulan, dan 3 kali di usia 2 sampai 4 bulan. Vaksin polio suntik (IPV) diberikan satu kali pada usia 4 bulan. Penting bagi anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi polio atau terlambat mendapatkannya untuk segera melengkapi status imunisasi hingga usia 5 tahun.

Outbreak Response Immunization (ORI)

Outbreak Response Immunization (ORI) merupakan strategi pemberian imunisasi dalam menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) suatu penyakit, termasuk polio. Tujuan dari ORI adalah mencapai kekebalan individu dan komunitas sebesar 90-95%, membantu menghentikan penyebaran virus, dan melindungi yang rentan terhadap penyakit.

Dalam memerangi polio, kunci utamanya adalah kesadaran akan pentingnya imunisasi dan kebersihan lingkungan. “Mari Kita Berantas Polio Demi Masa Depan yang Lebih Baik”. Pemberantasan polio adalah tanggung jawab bersama dengan imunisasi polio sesuai jadwal serta menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan masa depan yang lebih baik. Mari bersama-sama mendukung program imunisasi pemerintah dan berperan aktif dalam upaya pemberantasan polio.

 

Artikel ditulis oleh :

dr. Anastasia Ratnaningsih, Sp.A

(Dokter Spesialis Anak RS Panti Rapih Yogyakarta)

 

 

Mohon dapat memberikan rating