Varicella atau cacar air adalah suatu penyakit kulit yang sudah cukup dikenal di masyarakat dan masih sering ditemukan di sekitar kita. Demikian pula dengan istilah herpes, juga cukup popular di masyarakat. Namun pemahaman tentang herpes belum sepopuler istilahnya. Sering kali berbagai keluhan kulit dianggap sebagai herpes. Perlu diketahui ada dua macam herpes, yaitu Herpes Zoster yang disebabkan oleh virus Varicella-Zoster (VZV) dan Herpes Simpleks yang disebabkan oleh virus Herpes Simpleks (HSV).
Ulasan ini akan membahas mengenai dua penyakit berbeda yang saling terkait, yakni Varicella (cacar air) dan Herpes Zoster, yang disebabkan oleh virus yang sama, yaitu virus Varicella-Zoster (VZV).
Cacar Air
Varicella atau cacar air disebabkan oleh virus Varicella-Zoster (VZV). Penyakit ini sangat mudah menular, dimulai sejak tiga sampai empat hari sebelum ruam muncul hingga seluruh ruam kering dan berkerak.
Cara penularan cacar air adalah melalui udara dan kontak langsung. Pada anak-anak biasanya tidak didahului gejala awal. Sedangkan pada dewasa, ruam baru akan muncul setelah didahului demam dua sampai tiga hari, rasa tidak enak badan, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan nyeri tenggorokan.
Ruam awal biasanya muncul di wajah dan kepala, menyebar ke seluruh tubuh. Penyebaran ini berlangsung cepat dalam 12 jam pertama. Ruam awal akan muncul sebagai bintil kemerahan, berlanjut menjadi bintil berair, bintil bernanah, diakhiri dengan luka berkerak.
Kerak ini akan berangsur-angsur lepas dalam satu sampai tiga minggu, meninggalkan bekas cekungan merah muda, yang dapat menghilang sediri bila tidak terlalu dalam. Demam masih akan ada bila masih muncul ruam baru. Bila demam berkepanjangan, menandakan adanya infeksi bakteri atau komplikasi yang lain.
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita Varicella, adalah munculnya infeksi bakteri sekunder pada kulit atau dalam kondisi yang lebih berat, pada organ dalam. Pada dewasa, demam dan gejala umum lainnya, lebih berat dan lebih lama. Ruam muncul lebih banyak dan komplikasi terjadi lebih sering. Pada kehamilan, dapat menimbulkan risiko pada ibu dan janin.
Herpes Zoster (HZ)
Banyak muncul pada usia lanjut, dengan sifat penularan yang rendah. HZ muncul akibat dari reaktivasi dan perkembangbiakan virus yang sudah berada di dalam ganglion (simpu saraf) serabut saraf, setelah dulunya pernah sakit cacar air.
Reaktivasi ini berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, stress emosional dan beberapa kondisi yang lain. Bertambahnya usia sangat berpengaruh pada daya tahan tubuh merespons virus Varicella-Zoster (VZV).
Ruam pada HZ akan muncul berkelompok sepanjang permukaan kulit yang dilewati oleh saraf yang terinfeksi. Nyeri terasa beberapa hari sebelum munculnya ruam. Nyeri ini dapat dirasakan terus menerus atau hilang timbul, disertai dengan peningkatan kepekaan kulit di area yang dilewati serabut saraf yang terinfeksi. Nyeri hebat yang muncul ini adalah akibat dari kerusakan pada serabut saraf dan peradangan berat yang terjadi.
Ciri khas ruam yang muncul adalah bintil-bintil yang berkelompok memanjang hanya pada satu sisi, sebatas area kulit yang dilalui oleh serabut saraf yang terinfeksi. Permasalahan utama adalah nyeri hebat yang berlangsung selama masa akut hingga 30 hari. Pada umumnya, HZ hanya terjadi sekali seumur hidup, keculai pada orang-orang dengan daya tahan tubuh yang sangat buruk.
Artikel ini ditulis oleh:
dr. Radijanti Anggraheni, Sp.KK
(Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)
Informasi Pelayanan :
Klinik Kulit dan Kelamin atau Klinik Estetika Lucia
Lantai 5 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta
Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)