Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, jumlah penduduk di Indonesia kini telah mencapai sebanyak 278,69 juta jiwa pada pertengahan 2023. Hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia memiliki permasalah gigi dan mulut. Sebanyak 45,3% penduduk Indonesia memiliki keluhan gigi rusak/berlubang/sakit (Riskesdas, 2018). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses) sebesar 14%.
Permasalahan gigi tersebut tidak lepas dari faktor tingkat kebersihan rongga mulut tiap orang. Masih banyak orang yang mengabaikan pentingnya menyikat gigi dan pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Sudah banyak edukasi mengenai cara menyikat dan waktu menyikat gigi yang benar, tetapi masih banyak diabaikan oleh sebagian orang.
Sikat gigi dilakukan sehari 2 kali, yakni pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Banyak orang yang keliru tentang waktu menyikat gigi, biasanya setelah mandi sore dan dilanjutkan dengan makan malam tetapi setelah itu tidak menyikat gigi lagi. Padahal kuman yang ada pada rongga mulut sangat menyukai suasana asam pada rongga mulut setelah makan, apabila suasana asam tersebut tidak dinetralkan dengan menyikat gigi lama-kelamaan asam tersebut akan menempel pada permukaan gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Asam plak gigi akan turun dari pH normal sampai mencapai pH 5 dalam waktu 3-5 menit sesudah makan makanan yang mengandung karbohidrat. pH saliva sudah menjadi normal (pH 6-7) 25 menit setelah makan atau minum. Menyikat gigi dapat mempercepat proses kenaikan pH 5 menjadi normal (pH 6-7) sehingga dapat mencegah proses pembentukan karies.
Selain itu cara menyikat gigi yang benar juga merupakan faktor penting dalam menjaga kebersihkan gigi dan rongga mulut. Ada beberapa teknik menyikat gigi yang telah disarankan oleh para ahli, seperti teknik horizontal, teknik roll, teknik charter, teknik stillman, teknik kombinasi. Beberapa teknik tersebut sama-sama baik, namun belum dapat membuktikan bahwa metode yang satu lebih baik dari yang lain, metode manapun yang dipakai dari sekian banyak metode yang dianjurkan, yang paling penting adalah mengusahakan agar permukaan gigi selalu bebas dari plak gigi.
Dalam menyikat gigi yang harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a) Teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua permukaan gigi dan gusi secara efesien terutama daerah interdental (sela gigi). b) Pergerakan dari sikat gigi tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan gusi atau abrasi gigi. c) Teknik penyikatan harus sederhana, tepat dan efesiensi dalam waktu (Panjaitan, Monang, 2007).
Gigi memiliki alur-alur gigi yang sangat sempit dan dalam. Apabila bakteri dan sisa makanan menempel pada alur gigi, meskipun sudah rajin menyikat gigi tetapi bulu sikat gigi tidak dapat masuk sampai bagian alur gigi yang sempit, sehingga dapat terbentuk karies atau luabng gigi.
Gigi memiliki 3 lapisan yakni email, dentin dan pulpa. Lubang gigi baru mencapai lapisan email, biasanya orang tidak akan merasakan keluhan apapun. Jika tidak ditangani maka lubang akan semakin masuk ke dalam hingga mencapai lapisan dentin. Dentin merupakan lapisan gigi kedua yang permukaannya menyerupai tabung-tabung dan berpori-pori. Apabila lubang sudah mencapai dentin biasanya akan ada keluhan seperti gigi ngilu saat makan dan minum dingin serta manis. Jika sudah memiliki keluhan sakit berdenyut, bertahan beberapa menit hingga jam, sakit hebat dimalam hari, itu tanda bahwa lubang gigi sudah mencapai lapisan pulpa. Di dalam pulpa berisi syaraf dan pembuluh darah. Jika sudah mencapai lapisan pulpa, gigi tersebut harus dilakukan perawatan syaraf atau dicabut.
Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya dilakukan pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali untuk melihat apakah ada karies atau lubang kecil yang dapat ditambal. Jangan menunggu sakit gigi dulu baru di dokter gigi, karena jika sudah sakit atau bengkak pada gusi, kondisi gigi tersebut tidak dapat ditambal biasa tetapi butuh perawatan gigi yang membutuhkan waktu beberapa kali kunjungan dan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, perlu ditanamkan sejak dini bahwa pentingnya menjaga kebersihan rongga mulut dan rutin ke dokter gigi untuk mencegah gigi berlubang.
Artikel ditulis oleh:
drg. Agnes Tri Puspitasari
(Dokter Spesialis Gigi RS Panti Rapih Yogyakarta)
Informasi Pelayanan :
Klinik Gigi
Lantai 5 Gedung Rawat Jalan Terpadu Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta
Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store