Petunjuk Diet Pada Pasien Infeksi Virus Corona

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernafasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Pasien dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: demam (suhu tubuh di atas 38°C), batuk kering, sesak napas.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko malnutrisi pasien COVID-19

1. Peningkatan konsumsi energi karena: demam, peningkatan kerja otot pernapasan, ventilasi mekanis (pasien dengan gejala berat)
2. Gangguan metabolisme: utilisasi glukosa yang terganggu, meningkatkan katabolisme protein & lemak, keseimbangan nitrogen negatif dalam tubuh
3. Penurunan asupan dan malabsorpsi nutrisi karena nafsu makan, dispneu, ventilasi mekanis (pasien gejala berat), gangguan kesadaran (pasien gejala berat)
4. Diare, mual, muntah: karena Corona virus dapat menyerang saluran pencernaan, efek terapi atau intoleransi nutrisi enteral
5. Penurunan suplai energi dari oksidatif glukosa mengakibatkan peningkatan glikolisis, glukoneogenesis, resistensi insulin, dan kenaikan gula darah

Apakah tujuan pengaturan diet pada pasien infeksi virus corona?

1. Memberikan makanan lebih banyak dari keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein yang meningkat
2. Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
3. Mencegah terjadinya malnutrisi dan komplikasi lebih lanjut

Apakah sajakah syarat pengaturan makan pada pasien COVID-19?

1. Tinggi kalori, karena ada infeksi
2. Tinggi protein, terutama protein biologi tinggi (50% dari protein hewani) dan BCAA (Brain Chain Amino Acid/ asam amino rantang cabang), untuk mencegah pemecahan protein otot
3. Tinggi vitamin terutama vit A, C, E, B6 untuk meningkatkan sistem imun. Vit B1, asam folat, Vit B12 membantu dalam pembentukan protein
4. Tinggi mineral, terutama zinc dan selenium sebagai antioksidan
5. Lemak cukup terutama lemak esensial: omega 3 dan 9 dapat menurunkan risiko infeksi dan meningkatkan fungsi imun dan liver
6. Mudah dicerna
7. Diberikan secara bertahap bila penyakit dalam keadaan berat
8. Pemberian makanan diperhatikan juga dengan penyakit penyerta
9. Makanan yang dapat mengurangi nafsu makan tidak diberikan dekat waktu makan

Bahan makanan yang diberikan

1. Semua makanan sumber zat tenaga, misal: nasi, mie, bihun, ubi ungu, singkong, jagung, makaroni, talas, sagu, tepung-tepungan
2. Makanan sumber zat pembangun

  • Protein Hewani: telur (protein lengkap), susu dan hasil olahannya: keju, daging sapi, daging ayam, hati, ikan, udang, dsb
  • Protein nabati sumber protein BCAA ada di: kacang- kacangan kering: kacang hijau, kacang kedelai dan hasi olahannya seperti tempe dan tahu

3. Makanan sumber lemak: minyak ikan (omega 3), omega 9 (minyak zaitun, kanola), omega 6 (minyak jagung, kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak kacang tanah), MCT (VCO, minyak kelapa)
4. Makanan sumber zat pengatur
Sayur: terutama sayuran yang berwarna oranye seperti wortel, labu kuning, sayuran yang berwarna hijau seperti brokoli, bayam, buncis, kacang panjang, sawi hijau, daun kangkung, dll
Buah-buahan terutama kaya vitamin C dan A: jambu biji (tanpa bijinya), jeruk, pepaya, stroberry, tomat, buah naga, apel, alpukat, pisang, dll
5. Minuman
Semua macam minuman, seperti: teh, sirup, jus buah, kecuali yang mengandung alkohol
6. Bumbu: semua macam bumbu seperti: garam, gula, kecap, kunyit, kunci, kencur, salam, sereh, laos, terasi, seledri, kayu manis, cengkeh, bawang putih, bawang merah, dll
7. Bahan makanan dianjurkan dimasak dengan cara direbus, dikukus, dipanggang, minim digoreng

Bahan makanan yang tidak dianjurkan

1. Makanan yang terlalu manis dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan, seperti: gula-gula/permen, dodol, wajik, cake, tarcis, dsb
2. Bahan makanan yang sulit dicerna dan menimbulkan gas seperti sayuran mentah, kol, lobak, sawi putih, nangka, durian
3. Minuman yang mengandung alkohol: bir, wiski dan minuman yang mengandung gas seperti air soda, limun, coca-cola, orange crush
4. Kopi yang berlebihan dan rokok
5. Makanan yang diawetkan dengan menggunakan pengawet kimia seperti buah dan sayuran dalam kaleng

Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Berperilaku hidup sehat: cuci tangan dengan sabun, gunakan masker, dan istirahat yang cukup
2. Mempertahankan berat badan dalam batas normal
3. Berolahraga secara teratur
4. Mendapatkan oksigen yang cukup dengan udara yang bersih
5. Minum air bersih yang bebas dari klorin dan zat berbahaya lainnya
6. Menghindari stress patologis (emosi, perilaku, fisik)
7. Konsumsi suplemen multivitamin sesuai anjuran dokter
8. Istirahat yang cukup dan teratur

 

Info Pelayanan :
Klinik Gizi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Lantai 5 Gedung Rawat Jalan Borromeus
Jl Cik Ditiro 30 Yogyakarta 55223

Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store

Posted in Artikel Kesehatan and tagged , , , , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *