Penyembuhan bagi penderita fraktur/patah tulang pasca pembedahan itu membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam kegiatan yang sifatnya ringan monoton membosankan, terlebih jika tingkat mobilisasi menjadi terbatas, susah bergerak. Dan kenapa harus teliti? karena salah gerak dan posisi sedikit saja hasilnya bisa berakibat fatal.
Penyembuhannya bukan dalam hitungan hari, minggu atau bulan, tapi tahunan, walaupun bergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang tersebut, antara lain utamanya ialah usia dan zat makanan / nutrisi yang dikonsumsi. Bagaimanakah nutrisi yang baik agar proses penyembuhan tulang segera membaik?
Nutrisi yang baik Untuk Pasien Pasca Bedah Tulang adalah:
1. Protein
Salah satu nutrisi (zat gizi) penting yang harus ada segera dipenuhi untuk penyembuhan patah tulang / retak tulang adalah Protein. Protein adalah material utama untuk membentuk jaringan tubuh yang baru dan memperbaiki jaringan otot. Sumber protein bisa berasal dari produk hewani (susu, ikan, telur) maupun dari produk nabati (kacang-kacangan kering seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan hasil olahannya yaitu tempe dan tahu).
2. Kalsium/Calsum (Ca)
Kalsium/Calcium (Ca) adalah mineral yang paling banyak terkandung dalam tubuh kita, dan unsur ke-5 terbanyak dalam tubuh manusia. Sebagai unsur utama pembentuk tulang, 99% terkandung dalam tulang dan gigi dan 1% dalam darah dan jaringan tubuh lainnya. Kalsium dibantu magnesium juga berfungsi sebagai elektrolit yang bertugas menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Sepanjang hidup Anda, kalsium “disimpan” di tulang atau “ditarik” dari tulang, tergantung kebutuhan. Bila asupan kalsium anda terlalu rendah, maka tubuh “menarik” kalsium yang dibutuhkan dari tulang Anda. Seiring berjalannya waktu, jika jumlah kalsium yang ditarik lebih banyak dari yang disimpan, maka hasilnya adalah tulang yang lemah dengan kandungan kalsium yang tipis sehingga mudah patah.
Diketahui konsumsi zat/unsur tertentu menyebabkan tubuh membuang lebih banyak kalsium dibanding jumlah normal, antara lain kafein (terkandung dalam kopi, teh, soft drinks), Natrium/ Sodium dan Chloride yang terkandung dalam garam, serta fosfor dan alkohol. Jumlah asupan kalsium yang dianjurkan adalah 1000 – 1300 gram / hari. Panduan porsinya : 1 gelas (250 ml) susu sapi : 250 – 300 mg Ca, 1 mangkuk (200 g) yoghurt : 300 mg Ca, 100 gr keju cheddar = 750 mg (tinggi lemak jenuh).
Sumber kalsium alami:
• Susu dan produk susu seperti keju dan yogurt, dan lain-lain.
• Kacang-kacangan seperti kacang mede, kedelai/soya dan produk jadi seperti susu kacang kedelai, tahu, tempe.
• Sayur-sayuran seperti brokoli, kubis/kol, bunga kol, bayam, lobak, rumput laut.
• Jus buah seperti jeruk. Anda dianjurkan tidak mengkonsumsi lebih dari 2.500 mg kalsium per hari. Dampak merugikan dari asupan kalsium yang berlebihan mencakup: tingkat kalsium darah tinggi, pembentukan batu ginjal dan komplikasi ginjal.
3. Magnesium
Magnesium (Mg) adalah mineral yang paling berlimpah dalam tubuh, diurutan ke-4, dan sangat penting untuk kesehatan yang baik. Sekitar 50% dari total magnesium tubuh ditemukan dalam tulang. Sisanya terutama ditemukan di dalam sel jaringan tubuh dan organ. Hanya 1% dari magnesium ditemukan dalam darah, tetapi tubuh bekerja sangat keras untuk menjaga agar kadar magnesium tetap konstan. Magnesium diperlukan untuk lebih dari 300 reaksi biokimia dalam tubuh. Ia membantu menjaga otot dan fungsi saraf, menjaga irama jantung agar stabil, mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat, dan menjaga tulang yang kuat. Magnesium juga membantu mengatur tingkat gula darah, menjaga tekanan darah agar tetap normal dan diketahui terlibat dalam metabolisme energi dan sintesis protein. Magnesium makanan diserap di usus kecil. Magnesium diekskresikan melalui ginjal. Kebutuhan Magnesium untuk laki- laki: 280 ng/hr dan wanita 250 ng/hr. Sayuran hijau seperti bayam merupakan sumber magnesium yang baik karena pusat dari molekul klorofil (yang memberikan sayuran hijau warna daun) mengandung magnesium. Beberapa polong-polongan (buncis dan kacang polong), kacang-kacangan dan biji-bijian, dan biji-bijian utuh yang tidak dimurnikan juga merupakan sumber magnesium yang baik. Selain itu juga ada di produk daging dan susu.
4. Vitamin D
Vitamin D ini menyerupai hormon atau disebut Prohormon. Fungsi utama vit D ini adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang (bersama vit A, C, hormon Paratiroid/PTH dan kalsitonin, protein kolagen, mineral Calsium, Pospor, Magnesium, Flour). Sedangkan fungsi khususnya adalah membantu pengerasan tulang dengan menjaga Ca serum dan Posphor. Vitamin D juga diperlukan untuk penyerapan kembali kalsium oleh ginjal. Kalsium juga diserap melalui usus besar jika dosis kalsium yang diterima oleh tubuh cukup tinggi, juga tergantung pada asupan vitamin D yang cukup.
Sumber vitamin D : Makanan hewani merupakan sumber utama vit D: kuning telur, hati, mentega, minyak hati-ikan, udang, ikan lele, salmon, mackerel, sarden, tuna, belut. Rekomendasi asupan vit D sebanyak 5 – 15 microgram (ug) atau 200 – 600 IU (international unit)/hari. Panduan porsinya : 85 g ikan lele (425 IU), 100 g salmon yang dimasak (360 IU), 1 telur ayam sekitar 60 g (20 IU), 100 g hati sapi yang dimasak (15 IU). Sebaiknya konsumsi vitamin D tidak boleh melebihi 4000 IU/hari karena dapat menyebabkan keracunan.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah makanan dan minuman yang dapat menghambat penyerapan kalsium dan vitamin D seperti: minuman berkola, kafeine, merokok dan alkohol Selain dari makanan, paparan sinar matahari juga merupakan sumber penting dari vitamin D. Hal ini diyakini bahwa lisin meningkatkan kemampuan tulang untuk menyerap kalsium. Dengan demikian, membuat asupan lisin juga penting untuk tulang.
Makanan yang kaya lisin termasuk unggas, ikan, telur, produk susu, kacang merah, kacang tanah, biji wijen, apel dan bayam. Karena tubuh membutuhkan sejumlah besar kalsium untuk menyembuhkan patah tulang, asupan boron juga diperlukan sebagai nutrisi ini mengurangi pengeluaran kalsium dan magnesium melalui urin. Makanan seperti kismis, alpukat, walnut, lentil, anggur merah dan seledri yang dikenal untuk menyediakan boron untuk tubuh. Nutrisi lain yang penting untuk menyembuhkan patah tulang adalah vitamin C dan K, seng, magnesium dan silika.
5. Vitamin Antioksidan (Vit A, C, dan E)
Vitamin A, C, dan E berperan sebagai antioksidan yang mampu mencegah inflamasi maupun reaksi lain akibat adanya radikal bebas. Sebuah studi menyebutkan bahwa vitamin A berpotensi dalam pencegahan rheumatoid arthritis. Sementara itu vitamin C diketahui baik untuk kesehatan sendi. Saat dikombinasikan dengan vitamin A dan E, vitamin C terbukti lebih efektif dalam aktivitasnya sebagai antioksidan. Berbagai vitamin ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alami dari alam seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
6. Omega- 3
Omega-3 juga telah terbukti sangat baik untuk sendi yang sehat. Asam lemak Omega-3 dapat membentuk senyawa prostaglandin yang diketahui memiliki sifat anti peradangan sehingga risiko nyeri sendi dapat dikurangi. Selain itu omega-3 juga diketahui dapat mempercepat penyembuhan ligament (jaringan ikat antara tulang dengan tulang). Makanan yang banyak mengandung omega-3, contohnya: salmon, sarden, tuna, herring, kacang-kacangan dan kedelai.
7. Glucosamine & Chondroitin: Kombinasi bagi Tulang dan Sendi
Kombinasi suplemen glucosamine dan chondroitin dapat membantu mengurangi nyeri sendi serta mencegah kerusakan persendian, terutama pada penderita osteoarthritis. Glucosamine merupakan salah satu komponen penyusun tulang rawan dan minyak synovial (cairan sendi). Konsumsi glucosamine dapat meningkatkan volume minyak synovial sehingga dapat mencegah peradangan sendi. Sementara itu, chondroitin merupakan komponen utama penyusun tulang rawan yang melapisi tulang dan sendi. Karena itulah, konsumsi chondroitin sangat baik untuk melapisi sendi sehingga mencegah osteoarthritis. Kombinasi glucosamine dan chondroitin lebih efektif dalam mengurangi nyeri sendi dan memperbaiki fungsi sendi dibandingkan suplementasi hanya dengan glucosamine atau hanya dengan chondroitin. Karena itu, lebih disarankan menggunakan kombinasi keduanya dalam mencegah osteoarthritis.
8. Cairan (Air)
Secara umum, air memang sangat diperlukan untuk kebutuhan fungsional tubuh dan menyusun lebih dari 60% keseluruhan berat tubuh orang dewasa. Pelumas sendi atau yang dikenal sebagai cairan synovial sebagian besar terdiri dari air. Konsumsi air yang cukup sangat baik untuk membantu sistem bantalan sendi dan melumasi jarak antar sendi sehingga gesekan atau nyeri sendi dapat dihindari. 20% kebutuhan air dapat dipenuhi dari makanan, akan tetapi 80% tetap diperoleh dari minuman. Untuk itulah perlu konsumsi 8 gelas air setiap hari untuk sendi yang sehat.
Artikel ini ditulis oleh:
Maria Dora Tri Yogyantini, S.Gz
(Ahli Gizi RS Panti Rapih Yogyakarta)
Klinik Gizi
Lantai 4 Gedung Rawat Jalan Terpadu Borromeus Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Jl Cik Ditiro 30 Yogyakarta 55223
Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)
![]() |
![]() |