Pekan Menyusui Dunia (World Breastfeeding Week) 1 sampai 8 Agustus 2022 mengangkat tema: Melangkah Maju untuk Menyusui. Mendidik dan Mendukung (Step up for Breastfeeding, Educate and Support). Pada pekan tersebut akan fokus pada penguatan kapasitas semua pihak yang harus berperan melindungi, mempromosikan dan mendukung proses menyusui di berbagai lapisan masyarakat.
Para pihak atau aktor yang terkait dengan proses menyusui harus membentuk rantai dukungan yang hangat (warm chain of support for breastfeeding). Aktor yang menjadi sasaran dalam hal ini termasuk pemerintah, sistem kesehatan, tempat kerja, keluarga, dan masyarakat luas, akan diberi informasi, dididik, dan diberdayakan untuk memperkuat kapasitas mereka, dalam menyediakan dan mempertahankan lingkungan yang ramah menyusui bagi ibu, di seluruh dunia pasca pandemi COVID-19.
Menyusui adalah kunci untuk strategi pembangunan berkelanjutan pasca-pandemi COVID-19, karena mampu meningkatkan pemenuhan gizi, memastikan ketahanan pangan dan mengurangi ketidaksetaraan antar dan di setiap wilayah dalam sebuah negara. Tema tersebut menyoroti hubungan antara menyusui dan nutrisi yang baik, ketahanan pangan dan pengurangan kesenjangan. Kampanye Rantai Hangat menempatkan pasangan ibu-bayi sebagai inti kegiatan. Program ini berusaha menghubungkan berbagai aktor di sektor kesehatan, komunitas, dan tempat kerja ibu untuk memberikan perawatan yang berkesinambungan selama 1.000 hari pertama bayi.
Mempromosikan praktik perawatan kesehatan yang mendukung keberhasilan menyusui selalu menjadi fokus kita semua, terutama di bidang peningkatan kapasitas dan cakupan menyusui secara eksklusif. Sejak 2009, WABA mempromosikan Inisiatif Ramah Bayi yang Diperluas atau ‘the Expanded Baby Friendly Initiative’ (EBFHI) yang diluncurkan oleh WHO/UNICEF dan ini kemudian menjadi dasar konseptual untuk Rantai Dukungan Hangat untuk Menyusui.
Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI (The International Code of Marketing of Breastmilk Substitutes) atau Kode dibuat untuk melindungi dan mempromosikan menyusui dengan memastikan penggunaan yang tepat dari susu formula sebagai pengganti ASI bila diperlukan, dan praktik pemasaran yang etis. Untuk menghidupkan kembali dan memperkuat pemantauan berkelanjutan dan penilaian berkala terhadap Kode tersebut, Jaringan untuk Pemantauan Global atau ‘the Network for Global Monitoring and Support for Implementation of the International Code of Marketing of Breast-milk Substitutes and Subsequent relevant World Health Assembly Resolutions’ (NetCode) telah mengembangkan perangkat berisi protokol, panduan, dan alat yang relevan. Salah satunya adalah untuk melindungi rantai dukungan yang hangat untuk menyusui (the warm chain of support for breastfeeding).
Pada Jumat, 28 April 2022 WHO melaporkan tingkat yang mengejutkan dari pemasaran susu formula, yang ditujukan sebagai pengganti ASI. Laporan yang merinci praktik pemasaran eksploitatif yang digunakan oleh industri susu formula bayi senilai US$ 55 miliar, menunjukkan orang tua, terutama ibu, secara diam-diam dan terus-menerus menjadi sasaran ‘marketing online’.
Laporan WHO tersebut berjudul ‘cakupan dan dampak strategi pemasaran digital untuk mempromosikan pengganti ASI’ (scope and impact of digital marketing strategies for promoting breast-milk substitutes), telah menguraikan teknik pemasaran digital yang dirancang untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat keluarga baru, tentang cara memberi makan bayi mereka. Melalui perangkat aplikasi, kelompok pendukung virtual atau ‘klub bayi’, influencer media sosial berbayar, program promosi dan kompetisi, serta forum atau layanan konsultasi, perusahaan susu formula telah membeli atau mengumpulkan informasi pribadi, dan mengirimkan promosi yang bersifat personal kepada ibu hamil dan ibu baru.
Negara harus meningkatkan langkah yang lebih luas dalam mendukung ibu untuk menyusui secara eksklusif. Komponen aktor hangat lainnya, yaitu sistem kesehatan, tempat kerja, keluarga, dan masyarakat luas juga wajib berperan serta, dalam mendukung ibu menyusui dan mengatasi hebatnya pemasaran susu formula sebagai pengganti ASI. Susu formula adalah bagian dari produk berisiko lainnya seperti tembakau, alkohol atau barang tidak sehat yang mengutamakan omset penjualan, di atas pertimbangan kesehatan dan kesejahteraan bayi.
Sumber: https://dokterwikan.com/
Artikel ini ditulis oleh:
DR. dr. FX. Wikan Indrarto, Sp.A
(Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)
Informasi Pelayanan :
Klinik Tumbuh Kembang Anak
Lantai 3 Gedung Rawat Jalan Borromeus RS Panti Rapih Yogyakarta
Pendaftaran :
Pendaftaran 24 Jam (0274) 514004 / 514006
Aplikasi PantiRapihKU (Play Store dan App Store)